Suara.com - Bhayangkara FC resmi memperkenalkan Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sebagai markas mereka di Liga 1. Stadion tersebut telah melewati beberapa renovasi sehingga telah disetujui oleh PT Liga Indonesia selaku operator.
Namun, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan kala Bhayangkara FC menggunakan Stadion PTIK. Yakni ketika menghadapi tim-tim yang memiliki kelompok suporter besar.
Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji telah memiliki beberapa opsi terkait hal tersebut. Salah satunya adalah mencari stadion lain untuk menjamu klub dengan suporter besar.
"Saya tegaskan bahwa kami memang ada opsi menggelar partai yang menghadirkan suporter besar. Tetapi, saya harus realistis melihat perkembangan tim saya. Ketika tim saya, berada di posisi yang tidak menguntungkan secara psikologis, tentu tidak akan saya gelar di luar PTIK," kata Sumardji dalam jumpa persnya.
"Dengan catatan tentu kami akan bersurat dengan PT LIB, dengan kapasitas yang dimiliki PTIK, maka 5 persen yang akan kita berikan ke lawan, seperti itu. Kita akan lihat dan evaluasi ke depannya. Kami berharap seluruh partai home Bhayangkara FC, baik siang atau malam, akan kita gelar di PTIK dengan catatan ada evaluasi, khusus suporter besar," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Teknik Bhayangkara FC AKBP Sumardji mengatakan timnya akan sedikit menerima klub dengan jumlah suporter besar. Hanya Persebaya Surabaya saja yang berpeluang menghadirkan jumlah suporter besar ke PTIK.
Itu karena Bhayangkara sudah menjamu Persija Jakarta pada laga perdana. Serta menjamu suporter Persib yang tidak mungkin untuk masuk ke Jakarta.
"Tidak mungkin Bobotoh bisa masuk, karena ini daerah Jakarta. Jadi tidak ada alasan kita bermain di tempat lain. Mungkin yang jadi pertimbangan adalah melawan Persebaya, kita pernah lahir di Surabaya, apakah ini akan main di Surabaya, tapi kembali kepada manajemen," ujar Yeyen.
"Kalau ditanya Arema, Madura United atau tim lain, kita sudah dapat informasi dan kasih maksimal 700 orang. Saya rasa cukup," ungkapnya.