Suara.com - Mufti Agung Mesir, Shawki Allam, telah memberi izin kepada Mohamed Salah dan rekan-rekannya di Tim Nasional Mesir untuk tidak berpuasa saat Ramadan agar mereka bisa mempersiapkan diri lebih baik menjelang Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia.
Tahun ini puasa Ramadan diperkirakan akan dimulai pada 15 Mei, sekitar sebulan sebelum putaran final Piala Dunia Rusia digelar. Bagi Salah sendiri, puasa Ramadan kali ini tak hanya bertepatan dengan persiapan jelang Piala Dunia, tetapi juga partai Final Liga Champions.
Salah dan klubnya Liverpool berpeluang besar lolos ke final Liga Champions, setelah mengalahkan AS Roma di leg pertama semifinal dengan skor 5-2. Selain Salah, Liverpool memiliki dua pemain Muslim, yakni Sadio Mane asal Senegal dan geladang Jerman berdarah Turki, Emre Can.
Mufti Agung Mesir, Shawki Allam, pada pertengahan April kemarin telah mengatakan bahwa para pemain Timnas Mesir boleh tak berpuasa pada bulan Ramadan ini. Allam mengatakan fatwa terkait hal ini akan secara resmi dikeluarkan dalam waktu dekat.
Allam mengingatkan bahwa Muslim yang sedang bepergian jauh boleh tak berpuasa, asal menggantinya di kemudian hari.
Ia juga mengatakan bahwa Muslim diizinkan tak berpuasa di bulan Ramadan jika profesinya membutuhkan kekuatan fisik; jika pekerjaannya itu merupakan satu-satunya sumber nafkah baginya dan keluarganya; dan jika ia tak bisa bekerja dengan baik sembari berpuasa.
Meski demikian, Allam menegaskan bahwa alangkah lebih baik jika para pemain Timnas Mesir tetap berpuasa jika mereka mampu.
Mesir sendiri, yang tergabung di Grup A, akan memulai perjuangan mereka di Piala Dunia dengan melawan Uruguay pada 15 Juni, lalu disusul laga kontra tuan rumah Rusia pada 19 Juni, dan akhirnya menantang Arab Saudi pada 25 Juni.
Pelatih Timnas Mesir, Hector Cuper, pada Maret lalu mengatakan bahwa ia dan asosiasi sepak bola Mesir telah menyewa pakar kesehatan dan kebugaran untuk memastikan para pemainnya tetap bugar meski sedang berpuasa.
"Kami akan mengatur dan memantau pola makan dan tidur mereka, sehingga puasa tak akan berpengaruh buruk pada mereka," kata pelatih asal Argentina itu.
"Hal ini mungkin akan berpengaruh pada pelatih, karena para pemain akan berpuasa dari subuh hingga matahari terbenam. Jadi latihan tak akan mudah, tetapi memang demikianlah agama dan saya tak bisa mencegah mereka untuk berpuasa," imbuh dia.
"Saya menghormati Islam dan semua agama," tutup pelatih berusia 62 tahun itu. (Albawaba/BBC)