Suara.com - Penyerang tim nasional Indonesia berdarah Montenegro Ilija Spasojevic mengaku nyaman dengan strategi yang diterapkan oleh pelatih timnas Luis Milla Aspas.
Menurut Spaso, peran sebagai "target man" yang dibebankan oleh Luis Milla sangat sesuai dengan dirinya yang memang gemar beroperasi di sekitar kotak penalti lawan.
"Apalagi timnas memiliki para pemain sayap yang memudahkan tugas saya," ujar Spaso di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Dia melanjutkan, hal itu tidak ditemukannya di klub Bali United, tempatnya mencari nafkah sehari-hari.
Baca Juga: Debat Calon Gubernur Bali Digelar Pekan Ini, Ini Persiapan KPUD
Bali, kata Spaso, tidak bermain dengan para pemain sayap seperti di timnas. Itulah yang membuat dia membutuhkan adaptasi lebih lama. Seperti diketahui, Spaso baru mencetak satu gol bagi Bali United dari lima laga Liga 1 2018 yang sudah dilewati.
"Sistem di Bali United berbeda," tutur Spaso.
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla memang gemar menggunakan jasa pemain sayap cepat seperti Febri Hariyadi, Saddil Ramdani, Yabbes Roni untuk menjalankan formasi 4-2-3-1 miliknya.
Demi memfasilitasi kualitas di sektor sayap, Milla pun membutuhkan sosok penyerang tengah sebagai "target man" yang bertugas menjaga bola sebelum mengumpankannya kembali atau menuntaskan umpan-umpan ke arah kotak penalti.
Spaso sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri menuju turnamen internasional PSSI "Anniversary Cup" 2018. Dia bersama dua pemain senior lain yaitu Lerby Eliandry dan Andritany Ardhiyasa masuk ke dalam daftar 24 pemain timnas U-23 yang disiapkan untuk kompetisi berpeserta empat negara tersebut.
Baca Juga: Bank Mandiri: Nilai Tukar Rupiah Rp13.990 di Triwulan II 2018
Turnamen Anniversary Cup sendiri digelar untuk memperingati ulang tahun PSSI ke-88 dan diikuti empat negara yaitu Indonesia, Uzbekistan, Bahrain dan Korea Utara. Selain itu, kompetisi ini ditujukan sebagai turnamen uji coba menjelang Asian Games 2018 di mana Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.