Suara.com - Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji harus menerima sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berupa denda Rp25 juta. Tidak hanya Sumardji, Pelatih Simon McMenemy juga dapatkan hal yang sama.
Keduanya mendapat sanksi usai dianggap melakukan protes berlebihan kepada wasit. Sumardji dan Simon McMenemy menganggap telah terjadi handsball di area kotak penalti saat berhadan dengan Perseru Serui.
Sepakan Paulo Sergio mengenai tangan Boman Bi Arie dan Kunihiro Yamashita. Namun wasit tak memberikan hukuman apapun kepada The Guardian.
Hal tersebut membuat Sumardji dan Simon McMenemy protes keras dengan menendang botol di pinggir lapangan yang berujung dengan sanksi Komdis PSSI.
"Posisi wasit ada di samping Yamasita kalau matanya tidak liat, kan aneh. Kalau demikian official protes katanya berlebihan dan berujung denda tapi klau wasit seperti ini cuma tutup mata berarti dong," kata Suamardji saat dihubungi.
"Apakah kalau wasit pakai cara-cara seperti ini harus dibiarkan bisa rusak mental pemain nanti," jelasnya.
Lebih lanjut, Sumardji mengaku tidak kecewa dengan sanksi yang didapatkannya. Baginya, ini adalah bagian dari perjuangan yang harus diterima dirinya.
"Saya tetap akan pada karakter saya selalu protes keras kepada wasit yg memimpin pertandingan, yang tidak punya integritas dan tidam punya keberanian mengambil keputusan yang benar. Buat saya ini adalah perjuangan dan konsekuensinya saya siap disanksi," jelasnya.