Suara.com - Laga klasik antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung yang rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta sudah ramai dibicarakan. Padahal, pertandingan tersebut akan berlangsung pada 28 April 2018.
Laga kedua kesebelasan tersebut memang selalu berjalan panas. Hubungan yang kurang harmonis dari kedua suporter menjadi penyebabnya.
Demi menjaga agar pertandingan berjalan dengan tertib, Bos Persija Gede Widiade meminta kepada Jakmania dan Panpel berkomunikasi dengan pengelola SUGBK. Itu agar adanya hubungan dan saling jaga mengingat laga tersebut bakal panas.
"Kita sudah membicarakan dengan Jakmania berkali-kali. Saya sudah perintahkan kepada COO, Panpel, dan Jakmania untuk mengadakan pembicaraan dengan GBK, untuk bagaimana menciptakan suasana kondusif dan meringankan beban Panpel untuk mengamankan aset negara," kata Gede saat dihubungi.
Komunikasi perlu dilakukan agar tidak adanya keributan di laga tersebut. Gede menilai penyulut kerusuhan bisa terjadi dari berbagai faktor seperti wasit dan oknum penonton.
"Karena kan penyulut sebuah keributan banyak faktor, bisa dari ketidakpuasan penonton karena ulah wasit, banyak provokasi penonton, terkadang ada insiden polisi dengan penonton. Makanya kita coba mendinginkan, untuk mencoba membuka kesempatan bertemu dan bicara mengenai keamanan. Kita tinggal dua kali main di GBK. Kita berharap rekor tidak ada kerusakan tetap terjaga," pungkas Gede.