Suara.com - Di hari ulang tahun yang ke-88, PSSI harus menerima kado pahit dari Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA. FIFA menjatuhkan sanksi berupa denda ratusan juta rupiah kepada PSSI.
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh FIFA, PSSI dianggap lalai mematuhi aturan. Induk sepak bola di Indonesia itu tidak mengurangi poin kepada enam klub yang merupakan anggota dari PSSI.
Namun, FIFA tidak menyebutkan keenam klub tersebut. Denda yang dibebankan FIFA kepada PSSI senilai Rp427 juta. FIFA sendiri tidak menyebutkan kapan denda tersebut harus dibayarkan.
"Itu ada kaitannya dengan empat klub yang tidak berkompetisi di Liga 1, itu kan ada enam klub, Persegres Gresik United, Madura United, Persiwa Wamena ada 2 kasus, Persik Kediri, dan Persepam."
Baca Juga: Jokowi Sebut Industri Otomotif di Indonesia Berkembang Pesat
"Sebenarnya case-nya macam-macam, ada yang mulai tahun 2013, 2014 dan seterusnya. Tapi keputusan-keputusan Komdis FIFA final di 2017. Kisaran bulan Juli-Agustus. Khususnya di Liga 1 sangat mudah dieksekusi yakni Persegres dan Madura United pengurangan poinnya, tidak ada masalah itu tereksekusi. Sudah dieksekusi, kalau di klasemen terakhir terjadi koreksi poin," kata Plt ketua Umum PSSI, Joko Driyono saat dihubungi Suara.com.
Lebih lanjut, Jokdri sapaan akrab Joko Driyono, mengaku sejatinya ingin menjalankan sanksi dari FIFA tersebut. Namun, beberapa klub yang dimaksud oleh FIFA belum memulai kompetisi di musim ini.
Saat ini baru Liga 1 saja yang berjalan. Sementara untuk Liga 2 dan Liga 3 belum bergulir. Jokdri menambahkan klub-klub yang dimaksud oleh FIFA ada yang bermain di Liga 2 dan Liga 3.
"Tentu PSSI menerima bahwa FIFA menganggap PSSI belum menjalankan pengurangan poin itu. PSSI akan bersurat kepada FIFA untuk meminta penjelasan tentang ini karena sebelumnya PSSI menyampaikan permohonan agar implementasi ini dilakukan pada musim 2018 ini," jelasnya.
"Kami ingin menjalankan sebenarnya di awal bulan Maret kemarin. Tapi di kompetisi kita di Liga 2 dan Liga 3, bahkan belum mulai tahun ini. Iya kan, sehingga saat deadline harus diputuskan di komdis. Kompetisi belum on jadi implementasinya belum dilihat, belum bisa dieksekusi."
Baca Juga: IIMS 2018, Honda Pamerkan Mobilio dan BR-V Edisi Spesial
"Apalagi kayak Persik Kediri berkompetisi di Liga 3 yang kita gak bisa promise saat itu. Oleh karenanya kita memahami saat ini tidak bisa dijalankan saat kompetisinya repot, belum bisa dimulai," pungkas Jokdri.
Pria asal Ngawi itu menjelaskan awal mula PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA. Jokdri menjelaskan itu semua ada hubungannya dengan kewajiban klub kepada para pemain seperti penunggakan gaji.
"Semua rata-rata kewajiban klub kepada pemain yang tidak dibayarkan, gugatan pemain terhadap klub yang tidak dibayar, gajinya tertunda, dan seterusnya sehingga ini dampaknya kepada PSSI," pungkasnya.