Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi merasa prihatin dengan sepak bola Indonesia yang kembali tercoreng dengan kelakuan suporter. Hal itu diungkapkan Imam menyusul kericuhan yang terjadi di duel Arema FC kontra Persib Bandung, Minggu (16/4/2018).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, duel panas yang terjadi antara tuan rumah Arema FC kontra Persib di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018), terhenti jelang akhir babak kedua. Pertandingan terpaksa dihentikan setelah situasi menjadi tidak terkendali menyusul invasi suporter Arema ke arena pertandingan.
Pertandingan antara Arema vs Persib itu sendiri dihentikan saat kedudukan imbang 2-2. Arema membuka keunggulan lebih dulu lewat aksi Thiago Furtuoso di menit 18 yang berhasil meloloskan diri dari kawalan dua penggawa Maung Bandung. Namun tak sampai satu menit, Persib langsung membalas lewat gol yang dicetak Ezechiel Ndouassel.
Di babak kedua Maung Bandung berhasil membalikkan keadaan. Menyambut umpan terukur Jonathan Bauman, Ndouassel mengubah skor menjadi 1-2.
Baca Juga: Main Facebook sampai Lupa Anak, Hariom Cekik Istri hingga Tewas
Akan tetapi keunggulan Maung Bandung tidak bertahan lama. Arema menyeimbangkan papan skor lewat aksi Balsa Bozovic.
"Kita harus akur lah, wong kita ini saudara, sesebangsa dan setanah air kok," ujar Imam di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/4/2018).
"Yang penting begini, 90 menit di lapangan, selebihnya saudara. Saudara sebangsa dan setanah air, yang sama-sama senang dengan bola ayuk kita rawat persaudaraan dengan baik ya kan," Imam menambahkan.
Soal pemicu kemarahan Aremania, suporter Arema, Imam mengajak semua pihak untuk menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
"Siapapun yang bersalah, di pertandingan manapun dan dianggap komdis perlu ditindak, tindak dengan baik dengan bijak."
Baca Juga: Terlilit Hutang, Seorang Dokter Jadi Pemodal Pembuatan Uang Palsu
Saat ditanya soal sanksi yang tepat untuk Aremania, Imam tidak mau menjawab. Ia menyerahkan sepenuhnya pada Komdis PSSI.
"Saya bukan Komdis. Komisi disiplin saya minta untuk betul-betul tegas bertindak pada siapapun," pungkasnya.