Suara.com - Senin 16 April 2018, manajemen Arema FC menjenguk sejumlah suporter klub Singo Edan yang tengah dirawat di sejumlah Rumah Sakit di Kepanjen, Kabupaten Malang, menyusul kericuhan yang terjadi pada Minggu (15/4/2018).
Seperti diketahui, laga antara Arema FC kontra Persib Bandung yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, berakhir ricuh. Sekelompok suporter tuan rumah melempari beragam benda ke arah pemain dan ofisial Persib Bandung, hingga akhirnya menginvasi arena pertandingan.
Peristiwa yang terjadi di jelang berakhirnya laga, memaksa wasit untuk menghentikan pertandingan.
Baca Juga: PKS Minta Kursi Cawapres Prabowo, Apa Kata Gerindra?
"Kami akan mengecek dan menjenguk korban Aremania di rumah sakit," kata juru bicara Arema FC, Sudarmaji.
Berdasarkan data sementara yang diterima manajemen Arema, enam orang harus dilarikan ke rumah sakit menyusul insiden tersebut. Empat orang dirawat di Rumah Sakit Wava Husada, satu orang di Rumah Sakit Kanjuruhan dan satu lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
Keenam korban mengalami luka dengan tingkat beragam, ringan maupun cukup parah. Luka ringan dialami Dimas Arifin warga Arjowinangun, Hafidzah Iqbal warga Tulungagung, Sulastri warga Kromengan dan Nurfimatul Zahro warga Turen. Kempatnya mengalami luka ringan hingga terkilir.
Sementara luka cukup parah dialami Leonardo warga Sawojajar yang mengalami luka di bagian wajah dan lengan. Sedangkan warga Tulungagung bernama Nouval mengalami luka paling parah, yaitu di bagian kepala. Saat ini, pihak rumah sakit terus memantau perkembangan kondisi Nouval.
Selain enam korban di atas, manajemen Arema memperkirakan ada lebih dari 200 Aremania yang sempat dilarikan ke rumah sakit akibat kericuhan. Mayoritas korban mengalami luka ringan dan sesak nafas akibat gas air mata.
Baca Juga: Mobil Dirusak, Lee Jeong Hoon Laporkan Pelaku ke Polisi