Suara.com - Arsenal bakal menyambangi VEB Arena yang merupakan markas CSKA Moskow, Jumat (13/4/2018) dini hari WIB, pada leg kedua perempatfinal Liga Europa2017/2018, Jumat (13/4/2018) dini hari WIB. The Gunners sendiri sudah mengantongi keunggulan agregat 4-1 hasil dari kemenangan mereka pada leg pertama di Emirates Stadium pekan lalu.
Liga Europa memang sangat krusial bagi Arsenal. Sebab, musim ini The Gunners hanya tinggal berharap meraih trofi di kompetisi kasta kedua antarklub Eropa itu saja, setelah di kompetisi lainnya pasukan Arsene Wenger melempem.
Liga Europa pun jadi satu-satunya kesempatan Arsenal untuk bisa bermain di Liga Champions musim depan. Ya, peluang The Gunners berlaga di Liga Champions lewat jalur liga sudah nyaris tertutup.
Saat ini, Arsenal masih tertahan di peringkat keenam papan klasemen Liga Inggris 2017/2018 dengan koleksi 54 poin. Jumlah tersebut berselisih 13 poin dengan Tottenham Hotspur di peringkat keempat, atau batas akhir zona Liga Champions. Dengan kompetisi tinggal menyisakan enam pertandingan, sangat kecil kemungkinan Arsenal bisa menyalip sang rival sekota.
Baca Juga: Alasan PSSI Siapkan Dua Negara Ini Sebagai Pengganti Malaysia
Meski begitu, Arsenal masih bisa tampil di Liga Champions 2018/2019. Syaratnya, Meriam London harus bisa keluar sebagai juara Liga Europa musim ini.
Wenger sebagai manajer Arsenal yang dulu sempat meremehkan Liga Europa, pun kini mengakui bahwa kompetisi itu adalah harapan terakhir timnya. "Kami memiliki tugas yang besar melawan CSKA, meski kami sudah unggul 4-1," buka Wenger di laman resmi Arsenal.
"Kami berada dalam posisi yang kuat. Namun, kami harus menerima bahwa pertandingan besok akan menjadi pertandingan yang vital bagi kami," imbuhnya.
"Liga Europa adalah kompetisi yang penting bagi kami. Semua orang tahu bahwa situasi kami saat ini di Liga Inggris tidak begitu baik karena kesempatan kami untuk naik di klasemen sangat sulit, sehingga Liga Europa menjadi target yang besar bagi kami. Kami ingin juara, ini harapan terakhir kami musim ini," tandas manajer kawakan berpaspor Prancis itu.
Baca Juga: Tanpa Perintah Pengadilan pun KPK Harus Melanjutkan Kasus Century