Suara.com - Presiden Juventus Andrea Agnelli meminta Video Asisten Wasit (VAR) untuk digunakan di Liga Champions setelah timnya disingkirkan Real Madrid pada leg kedua perempat final, yang ditentukan oleh penalti pada fase akhir pertandingan.
Cristiano Ronaldo sukses menjadi eksekutor penalti pada menit ke-98 setelah Mehdi Benatia dinyatakan melanggar Lucas Vazquez, membuat juara bertahan Real menang agregat 4-3.
Juventus, yang kalah 0-3 di Italia, sempat menyamakan agregat melalui dua gol dari Mario Mandzukic dan satu gol dari Blaise Matuisi saat mereka berjuang untuk bangkit, dan mereka hanya terpaut beberapa detik dari memaksakan perpanjangan waktu di Bernabeu ketika penalti itu dihadiahkan wasit.
Baca Juga: Mematikan! Miras Oplosan Dijual Rp5.000 dan Mudah Dibeli Remaja
Di tengah protes kubu Juve terhadap keputusan itu, kiper sekaligus kapten mereka Gianluigi Buffon mendapatkan kartu merah karena mendorong wasit Michael Oliver.
"Ofisial garis gawang di belakang garis bukan merupakan hal yang sama sebagaimana ofisial di depan video tayangan ulang," kata Agnelli kepada para pewarta.
"Jika UEFA tidak siap, maka mereka perlu untuk melatih orang-orang dengan cepat, sebagaimana yang dilakukan Liga Italia, ditambah di Jerman, Portugal, dan tempat lain."
"Ini bukan mengenai satu atau dua insiden, namun mengenai maju (ke fase berikutnya) di turnamen besar yang menghadirkan begitu banyak uang dan prestis. Kita tidak dapat membiarkan insiden-insiden ini terjadi."
Baca Juga: Sengketa di Luwuk, Komisi III Minta KY Periksa Ketua PN Banggai
Teknologi video telah diuji coba pada musim ini di Liga Italia, Liga Jerman, dan beberapa pertandingan kompetisi piala Inggris, dan siap digunakan di putaran final Piala Dunia.
Kurangnya teknologi di Liga Champions juga menjadi sorotan saat Manchester City kalah 1-2 dari Liverpool pada Rabu (11/4/2018), ketika gol City tidak disahkan karena Leroy San offside. (Antara)