Suara.com - Pertandingan lanjutan Liga 1 yang mempertemukan Persebaya Surabaya dengan Barito Putera di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (8/4/2018), memiliki arti tersendiri bagi Pelatih Barito Putera, Jacksen F. Tiago.
Seperti diketahui, Persebaya adalah klub yang telah melambungkan nama Jacksen di sepak bola Indonesia. Tentunya hal itu tidak akan pernah dilupakan pelatih asal Brasil.
Begitu pula dengan suporter fanatik tim berjuluk 'Green Force'. Di telinga Jacksen, teriakan-teriakan Bonek masih terngiang-ngiang dan mengingatkannya saat masih menjadi pemain kebanggaan arek-arek Suroboyo.
"Saya bisa menjadi seperti ini tidak lepas dari kesempatan yang telah diberikan manajemen Persebaya," kata Jacksen saat konferensi pers di rumah dinas Wakil Wali Kota Surabaya, Sabtu (7/4/2018).
Baca Juga: Ahmad Dhani Honeymoon ke Yerusalem
Namun, pelatih asal Brasil tetap mengedepankan profesionalismenya saat anak asuhnya dipertemukan dengan bekas klubnya tersebut.
"Urusan pertandingan tidak bisa disangkutpautkan dengan ikatan batin antara saya dengan sejarah. Dari kecil saya sudah diajari menjadi seorang profesional," tegas Jacksen.
Profesionalisme Jacksen akan diuji di pertandingan nanti. Sebagai pelatih Barito, dirinya tentu wajib memasang target kemenangan.
"Dulu saya di Persebaya. Yang ada di dada saya saat ini adalah Barito Putera. Tentu setiap pertandingan kami menargetkan menang. Karena harga diri saya dan nama besar Barito di kancah sepak bola Indonesia," ungkapnya.
Persebaya adalah tim yang melambungkan nama Jacksen F. Tiago di kancah sepak bola Indonesia baik sebagai pemain maupun pelatih. Musim 1996/1997, dia pernah mempersembahkan Piala Liga Indonesia.
Baca Juga: 60.000 Pelanggan PDAM di Depok Tak Bisa Nikmati Air Bersih
Dalam karier kepelatihannya, Jacksen juga pernah mencatatkan sejarah dengan mengantarkan Persebaya promosi ke kompetisi kasta tertinggi dengan status juara Divisi Utama 2003.