Pelatih Kesal, Pemain Cina Dilarang Cat Rambut dan Bertato

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 26 Maret 2018 | 19:37 WIB
Pelatih Kesal, Pemain Cina Dilarang Cat Rambut dan Bertato
Para pemain tim nasional Cina menjalani sesi latihan [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pemain sepak bola tim nasional Cina akan dikenai larangan bertato sebagai bagian untuk meningkatkan disiplin mereka.

Tidak hanya timnas, regulasi mengenai tato juga akan dikeluarkan Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA) terhadap para pemain yang berlaga di Liga Super Cina (CSL) seperti laporan thepapar.cn, Senin (26/3/2018).

Para pemain timnas Cina U-23 menyembunyikan tato mereka dengan pita saat bertanding melawan Suriah pada Sabtu (24/3/2018) dan Wales pada Kamis (22/3/2018).

Namun sayangnya, upaya mereka menutupi tato tersebut tidak mampu mengubah nasib timnas China saat harus bertekuk lutut 0-6 melawan timnas Wales U-23.

Baca Juga: Kriss Hatta Lega, Video Pernikahan dengan Hilda Vitria Terungkap

"Saya tidak suka model rambut dicat dan tato," kata pelatih timnas U-19 Cina, Jia Xiuquan.

"Bagi pemain yang ingin terpilih untuk pertandingan berikutnya harus menghapus tato dan warna rambut mereka. Mereka harus lebih berkonsentrasi pada pertandingan daripada pencitraan atau penampilan mereka," ujar pelatih berusia 55 tahun yang pernah menangani timnas Cina U-23 itu menambahkan.

Regulasi mengenai kemungkinan larangan tato tersebut memicu perdebatan hangat para penggemar sepak bola di dunia maya.

Sebagian besar warganet berpikir bahwa regulasi tersebut tidak harus berisi larangan yang mengarah pada sikap pribadi seseorang.

"Tato tidak ada kaitannya dengan kemampuan para pemain di atas lapangan, tapi tidak juga dianggap bisa memperbaiki atmosfer di tim sepak bola," kata Pemimpin Redaksi Soccer News yang berkantor pusat di Guangzhou, Liu Xiaoxin, sebagaimana dikutip Global Times.

Baca Juga: Pengacara Sebut Setya Novanto Telah Mengakui Perbuatannya

Artis yang memiliki tato tidak diizinkan tampil di televisi, demikian pernyataan Kepala Departemen Publikasi pada Lembaga Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi Cina, Gao Changli, yang dikutip Shanxi Evening News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI