Bierhoff: Jerman Perlu Reformasi Agar Tetap Kompetitif

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 21 Maret 2018 | 23:12 WIB
Bierhoff: Jerman Perlu Reformasi Agar Tetap Kompetitif
Timnas Jerman merayakan keberhasilannya merebut Piala Dunia 2014 di Brasil (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepak bola Jerman perlu melakukan reformasi besar-besaran agar tetap kompetitif secara global, kata manajer tim juara dunia itu Oliver Bierhoff pada Rabu (21/3/2018) menjelang pertandingan persahabatan mereka melawan Spanyol pekan ini.

Bersama dengan Piala Dunia yang mereka menangkan pada 2014, Jerman juga sukses di Piala Konfederasi tahun lalu dan Piala Eropa U-21. Bagaimanapun, Bierhoff mengatakan sejumlah perubahan perlu dilakukan untuk tetap bertahan di puncak.

"Saya yakin pekerjaan yang bagus telah dilakukan di sepak bola Jerman, kami merupakan pemenang Piala Konfederasi, juara (Piala) Eropa U-21, namun kami tidak dapat hanya melihat kepada generasi ini," kata Bierhoff kepada para pewarta.

"Kami harus melihat kepada perkembangan. Anda tidak harus menjadi ahli untuk melihat bahwa kami perlu mengambil langkah besar selanjutnya. Kami perlu untuk mengambil langkah besar bersama-sama."

Baca Juga: Catat "Clean Sheet", Awan: Kado Istimewa buat Saya

"Kami harus mampu bereaksi lebih cepat terhadap sejumlah hal. Kami harus memberi informasi, panduan, dan petunjuk kepada para pelatih untuk bereaksi terhadap beberapa hal khusus."

Komentar-komentar Bierhoff terlontar setelah pelatih timnas Jerman Joachim Loew mengatakan klub-klub Liga Jerman mengajari para pemain untuk membuang bola dengan cepat dan bukan apa yang harus mereka lakukan saat menguasai bola. Ia memperingatkan bahwa hal itu dapat mempengaruhi prospek-prospek masa depan negara itu saat negara-negara lain berupaya mengejar.

Jerman, juara Piala Dunia sebanyak empat kali, merombak sistem latihan pemain muda setelah hasil mengecewakan pada Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Sekitar 80 juta euro per tahun dikucurkan kepada pusat-pusat pelatihan pemain muda milik klub-klub Liga Jerman, ketika generasi pemain-pemain baru yang bagus sedang dibentuk.

Hasilnya Jerman mencapai final atau semifinal pada enam turnamen terakhir secara berturut-turut.

Baca Juga: Lumat Singapura, Milla: Kita Kendalikan Pertandingan

"Ada banyak pekerjaan terkait membuang bola, banyak sistem, semua orang mengetahui di dalam hatinya namun mungkin kami sedikit mengabaikan aspek individual," kata Bierhoff.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI