Suara.com - Mantan penggawa Barcelona Javier Mascherano mengaku menikmati kepindahannya ke Hebei China Fortune. Seperti diketahui, sejak Januari 2018, pemain asal Argentina itu angkat kaki dari Camp Nou setelah lebih dari tujuh tahun memperkuat Barcelona..
Berseragam Hebei Fortune, Mascherano sejauh ini ditempatkan sebagai gelandang oleh pelatih, Manuel Pellegrini.
Soal kepindahannya dari Barcelona, pemain berusia 33 tahun itu mengaku tidak merasa sakit hati terhadap klub yang kini diarsiteki Ernesto Valverde. Menurut Mascherano, kepindahannya ke salah satu klub Liga Super Cina (CSL) itu atas kemauan sendiri.
"Kepindahan ini karena keputusan saya. Jadi saya tidak bersedih atau kecewa," tuturnya dikutip Kantor Berita Xinhua, Rabu (21/3/2018).
Baca Juga: Tergiur Keuntungan Besar dari Bitcoin? Inilah Untung Ruginya
"Saya memilih meninggalkan Barcelona karena saya pikir saya tidak bisa berperan selama beberapa tahun sebelumnya. Saya merasa hal ini tidak bisa dilanjutkan. Seharusnya saya tetap di sana selama 1,5 tahun lebih untuk menghabiskan masa kontrak, tapi saya pikir sudah seharusnya mengubah keputusan," katanya menambahkan.
"Saya bisa pergi ke Cina yang liganya secara keseluruhan berbeda (dengan La Liga). Saya punya kesempatan bermain secara teratur dan di posisi gelandang, saya sangat suka, meskipun saya baru mulai bermain," ujarnya.
Hal itu diungkapkan Mascherano tak lama setelah tiba di Manchester, Inggris, saat Argentina menjalani latihan menjelang pertandingan persahabatan melawan Italia di Stadion Etihad, Jumat (23/3/2018). Setelah menjajal Italia, Argentina akan menjajal kekuatan Spanyol di Madrid pada Selasa (27/3/2018).
"Saya datang membawa sesuatu bagi timnas dan pelatih (Jorge Sampaoli) punya kewenangan untuk menurunkan saya sesuai keinginannya agar saya bisa membantu tim ini," kata Mascherano.
Di Piala Dunia 2018 Rusia yang akan digelar pada 14 Juni-15 Juli 2018, Argentina berada satu grup dengan Kroasia, Islandia, dan Nigeria.
Baca Juga: Anies Baswedan: Kelurahan Bukan Kantor Pribadi Lurah!
"Setiap orang punya mimpi besar dan berupaya menjuarai Piala Dunia, tapi prioritas itu ada di tim untuk bermain dan berpeluang memenangi Piala Dunia lainnya," pungkasnya. (Antara)