Suara.com - Ketua panitia penyelenggara Asian Games (INASGOC) Erick Thohir angkat bicara soal keinginan Persija Jakarta menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), untuk kandang di Liga 1 2018. Thohir mengatakan Macan Kemayoran harus melakukan koordinasi dahulu dengan beberapa pihak lain.
Selain INASGOC ada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PSSI yang bertanggung jawab mengeluarkan izin pemakaian SUGBK. Termasuk di dalamnya juga PPKGBK selaku pengelola stadion.
Erick Thohir merasa heran Persija menyudutkan INASGOC saja terkait hal tersebut. Padahal, pihaknya hanya menjalankan ketentuan yang telah diatur.
"Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah menetapkan SUGBK hanya dipakai untuk pertandingan Atletik dan acara pembukaan serta penutupan Asian Games 2018," kata Erick dalam rilis yang diterima suara.com.
"Apalagi, OCA dengan PSSI, Kementerian PUPR dan INASGOC telah menyepakati keputusan tersebut. Makanya, Persija dan harus berkoordinasi sebagai persyaratan mutlak penggunaan Stadion Utama GBK," tambahnya.
Erick, menambahkan kans Persija memakai SUGBK lebih besar selepas Asian Games. Oleh karena itu, ia berharap Ismed Sofyan dan kawan-kawan dapat memahami situasi yang ada.
"Selama Asian Games 2018 kegiatan olahraga dan penggunaan SUGBK bisa diusulkan setelah Asian Games 2018," ujarnya.
Selain SUGBK, Persija juga menyiapkan dua stadion lain untuk menggelar laga kandang, yakni Stadion Pakansari (Cibinong), dan Stadion Patriot (Bekasi). Tetapi, lokasi tersebut juga dipakai buat Asian Games sehingga harus steril pada Mei mendatang.