Macan Kemayoran Belum Punya Kandang, Pemain Ini Gelisah

Senin, 19 Maret 2018 | 20:40 WIB
Macan Kemayoran Belum Punya Kandang, Pemain Ini Gelisah
Pemain Persija Gunawan Dwi Cahyo menghadiri acara launching Liga 1 2018 [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang bergulirnya Liga 1, Persija Jakarta belum juga mendapat kepastian soal markas mereka untuk gelaran Liga 1 2018. Hingga kini, belum ada kabar bagi tim berjuluk Macan Kemayoran untuk menggunakan stadion di Jakarta dan sekitarnya.

Sebelumnya, pihak Persija sudah mengajukan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta dan Pakansari, Bogor untuk dijadikan home base kepada PT Liga Indonesia Baru. Namun, Persija belum mendapat izin.

Terkait hal itu, pemain belakang Persija Gunawan Dwi Cahyo pun mengaku kecewa. Menurutnya, Persija yang memiliki basis pendukung mayoritas di Jakarta harus memiliki home base di ibu kota.

“Persija ini kan besar di Jakarta, bukan di Solo atau Bantul. Harapan masyarakat tentu Persija main di sini,” kata Gunawan di sela acara launching Liga 1 2018, Senin (19/3/2018).

Baca Juga: Asap Kebakaran Gedung DPR Berasal dari Depan Ruangan Fahri Hamzah

Gunawan yang mewakili rekan-rekannya berharap tidak keluar dari Jakarta saat melakoni partai kandang. Bukan hanya karena faktor dukungan suporter, tapi juga kenyamanan di atas lapangan.

“Kami sebagai pemain serta manajemen jelas lebih senang dan lebih bersemangat main di kandang sendiri. Kami berharap bisa main di sini,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Persija tidak bisa menggunakan SUGBK dan Pakansari karena disiapkan untuk Asian Games 2018. Macan Kemayoran berpeluang menggunakan SUGBK namun hanya sampai akhir April 2018.

Sebagai pilihan terakhir, Persija Jakarta menyiapkan Stadion Sultan Agung di Bantul. Namun, hal itu tampaknya juga akan menemui kendala mengingat sudah ada lima tim yang menggunakan Stadion Sultan Agung. Yaitu Persiba Bantul, PISM Yogyakarta, PSIS Semarang, PS TIRA, dan Protaba.

Baca Juga: Kades dan Kepsek di Sumsel Bayar Orang untuk Merusak Gereja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI