Suara.com - Jum'at, 23 Maret 2018, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, akan bergulir. Rencananya, kompetisi tersebut akan berlangsung kurang lebih selama sembilan bulan, atau akan berakhir pada 9 Desember 2018.
Di penghujung kompetisi nanti, persaingan dipastikan akan semakin ketat. Perkiraan ketatnya persaingan tersebut bukan hanya di papan atas klasemen, tapi juga papan bawah di mana sejumlah peserta akan berjuang mati-matian agar tidak terdegradasi.
Namun, di penghujung kompetisi nanti, sejumlah klub sudah dipastikan harus merelakan para pemain andalan mereka jika Merah Putih memanggil. Pasalnya, penghujung kompetisi akan bentrok dengan jadwal Piala AFF yang akan dimulai pada 8 November 2018.
Terkait hal itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tidak bisa berbuat banyak. Karena PT LIB tidak akan atau tidak bisa membatasi jumlah pemain dari setiap klub yang diperbolehkan untuk memenuhi panggilan tim nasional.
Baca Juga: Impian Messi Bawa Argentina Sukses di Piala Dunia
Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan menegaskan, secara regulasi, seluruh klub harus melepaskan pemainnya apabila diminta oleh tim nasional. Karena menurutnya, tujuan utama dari kompetisi adalah membuat kualitas timnas semakin baik.
"Terkait dengan AFF tentunya jadi bagian yang sudah kita pikirkan dan berkoordinasi dengan PSSI, siapapun yang dipanggil, secara regulasi klub harus melepaskan ke timnnas, karena ujungnya kompetisi adalah (agar) timnas baik," ucap Berlinton saat menghadiri launching Liga 1 di Studio 5 Indosiar, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (19/3/2018).
Melirik statistik musim lalu, dari 18 klub yang berkompetisi, 15 diantaranya menyumbangkan pemain u-23 pada tim nasional. Berlinton yakin, pemanggilan pemain untuk kebutuhan timnas tak akan terlalu merugikan pihak klub, karena setiap klub diperkirakan hanya akan menyumbang maksimal tiga hingga empat pemain.
Jika ada klub yang tak mengizinkan pemainnya di panggil ke tim nasional, PT LIB menyerahkan sanksi sepenuhnya kepada PSSI selaku induk sepak bola tertinggi di Indonesia.
"Sanksi diserahkan kepada PSSI, kan tadi sudah dijelaskan kompetisi muaranya untuk membetuk timnas yang kuat tentu federasi pun aturan main FIFA juga mengatur apabila dipanggil timnas maka wajib bagi pemain unruk mengikuti timnas," lanjut Berlinton. (Arief Apriadi)
Baca Juga: Bantu dengan Makanan Ini Jika Perut Terasa Tak Nyaman!