Suara.com - Operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) menginstruksikan tim Perseru Serui agar pindah markas sampai kandang mereka saat ini, Stadion Marora selesai dipugar dan dinyatakan layak untuk digunakan di Liga 1 2018.
"Statusnya belum layak. Oleh karena itu Perseru harus pindah dahulu sebelum semua perbaikan stadion selesai dilakukan," kata Direktur Operasional PT LIB Tigorshalom Boboy di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Tigor menyebut Stadion Marora memerlukan banyak renovasi mulai dari lampu, ruangan termasuk ruang ganti dan pagar.
Dia menjelaskan, PT LIB selaku operator liga memiliki standar kelayakan stadion yang harus dipatuhi oleh semua peserta Liga 1 2018. Karena seluruh tim memiliki kewajiban yang sama, tidak satupun klub yang bisa mendapatkan toleransi atau kelonggaran terkait infrastruktur stadion dengan alasan apapun.
Baca Juga: Persiapan Terlambat, Persipura Optimis Mampu Bersaing di Liga 1
"Di sepakbola kita harus menyingkirkan isu-isu lain di luar olahraga seperti politik, satu-satunya hiburan di tempat itu dan sebagainya. Kita tidak masalah dengan hal itu, tetapi untuk hal ini ada standar yang harus dipenuhi dan itu sama untuk setiap tim," tutur Tigor.
Kurang Fasilitas Lampu
Perseru Serui sendiri berkeras ingin tetap bermarkas di Stadion Marora pada musim 2018 meski stadion tersebut belum memenuhi syarat kelayakan dari operator liga PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Berbeda dengan LIB yang menyebut beberapa hal masih perlu direnovasi, Manajer Perseru Serui Kilion Imbiri mengklaim kekurangan Stadion Marora hanya fasilitas lampu yang membuat stadion di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, itu tidak bisa menggelar laga pada malam hari.
"Kami tetap bermain kandang di Stadion Marora. Namun kami mengusulkan agar pertandingannya digelar sore hari," kata Kilion.
Baca Juga: Piala Indonesia: Tak Ada 'Keistimewaan' Bagi Klub Liga 1
Pihak Perseru Serui menyebut lampu-lampu stadion akan ditambahkan dengan lampu yang dipesan dari Cina, sehingga daya pancarnya meningkat sampai 1.200 lux.