Suara.com - Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono memberikan penjelasan soal namanya yang muncul di jajaran pengurus Persija Jakarta. Sebagaimana diketahui, Joko Driyono adalah pemegang saham mayoritas di PT Persija Jaya Jakarta selaku pengelola Macan Kemayoran.
Joko mengatakan dirinya masuk dalam kepemilikan Persija setelah melakukan pengamatan jelang bergulirnya Liga 1 2017. Joko ingin membantu Persija yang saat itu tengah dilanda kesulitan.
"Kami ingin Persija keluar dari kesulitan dan melakukan transformasi menjadi klub profesional yang diharapkan," kata Joko Driyono di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (8/3/2018).
Lebih lanjut, Jokdri ingin membuat Persija menjadi klub yang tidak biasa. Hal itu dianggap Jokdri memungkinkan, lantaran Persija memiliki potensi untuk berkembang jadi lebih baik lagi.
"Proses ini butuh 2 sampai 5 tahun, ini dilakukan untuk memastikan Persija jangan sampai berpindah kepemilikan dari perorangan ke perorangan, yang bisa berpotensi merugikan klub dan tokoh-tokoh di dalamnya," tambahnya.
"Karena beberapa tahun sebelumnya ada opsi Persija dijual ke seseorang, Pemda, Jakpro. Spekulasi muncul, Joko ingin memiliki Persija, itu tidak salah, tapi misinya ketika salaman dengan Ferry Paulus sebagai stakeholder mengantar Persija menjadi kolektif," jelasnya.
Joko Driyono masuk ke Persija juga untuk merombak manajerial tim. Dengan cara menunjuk Gede Widiade sebagai Direktur Utama yang menjalankan roda organisasi Persija.
Jokdri, sapaan akrabnya, menginginkan tim kesayangan Jakmania itu menjadi klub yang tidak biasa.