Suara.com - Performa Manchester City musim ini begitu memukau. Lewat tangan dingin mantan pelatih Barcelona, Josep Guardiola, musim ini City menjadi salah satu tim yang tidak hanya menjadi ancaman di Britania Raya, akan tetapi juga di kancah Eropa.
Di Liga Inggris, dari 29 pertandingan City baru satu kali mengalami kekalahan. Menorehkan 25 kemenangan dan tiga hasil imbang, City saat ini kokoh di puncak klasemen sementara dengan 78 poin.
Baca Juga: PSSI Akan Bahas Piala Indonesia Setelah Liga 1 Bergulir
Unggul 16 poin dari Manchester United selaku pesaing terdekatnya di klasemen saat ini, City yang pekan lalu berhasil merebut trofi Piala Liga Inggris, berpeluang besar menggondol mahkota Liga Premier Inggris ke Etihad Stadium musim ini.
Di kancah Eropa, City yang berhasil menjuarai Grup F dengan menyapu lima kemenangan, selangkah lagi akan melaju ke babak perempat final Liga Champions. Menghadapi Basel, City saat ini unggul agregat 4-0.
Performa gemilang City di sepanjang musim 2018 menjadikannya sebagai ancaman klub-klub besar Eropa. Bahkan, permainan indah dan produktivitas gol yang dihasilkan Sergio Aguero dan kawan-kawan, dinilai banyak pihak akan menyamai prestasi Barcelona saat dipimpin Guardiola.
Seperti diketahui, 14 gelar dipersembahkan Guardiola selama empat musim melatih Lionel Messi cs. Termasuk tiga trofi La Liga dan dua gelar Liga Champions.
Baca Juga: Getol Bilang PKI Bangkit, Kivlan Zein: Saya Tak Disuruh Prabowo
Namun, Guardiola ternyata menolak jika permainan timnya saat ini disebut selevel dengan Barcelona. Menurut manajer asal Spanyol itu, masih banyak yang harus dibenahi City untuk bisa menyamai prestasi Los Cules.
"Tidak sama. Karena pemainnya pun berbeda," tukas Guardiola seperti dikutip Soccerway.
"Mereka (Barcelona) di dominasi pemain-pemain yang sukses merebut banyak gelar, sementara kami diisi banyak pemain-pemain baru. Saat ini kami baru memenangkan satu gelar, dan tidak pantas disandingkan dengan Barcelona."
"Barcelona adalah tim yang mendominasi sepak bola dalam satu dekade, 15 atau 20 tahun terakhir yang memenangkan banyak gelar dengan pelatih berbeda."
"Untuk bisa seperti mereka (Barcelona) dibutuhkan waktu yang sangat lama," tutupnya.