Suara.com - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade menuntut Panitia Pelaksana untuk bisa menjaga nama baik Tim Macan Kemayoran. Hal itu berkaitan dengan pertandingan Persija menghadapi klub Singapura, Tampines Rovers di Piala AFC 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Pasalnya, laga tersebut karena Macan Kemayoran bukan hanya membawa nama baik klub, melainkan juga Indonesia. Terlebih, mengingat kejadian sebelumnya beberapa fasilitas SUGBK yang rusak oleh oknum Jakmania saat final Piala Presiden 2018.
Oleh karena itu, Gede ingin panpel lebih siap di partai Rabu besok. Sebab, nama baik Indonesia dipertaruhkan laga besok.
"Ingat Persija bukan hanya milik warga Jakarta, tapi Persija kini mewakili Indonesia. Baik dan buruknya tim ini dipengaruhi kesiapan Panpel," kata Gede Widiade.
Baca Juga: Berkas Kasus Narkoba Roro Fitria Hampir Rampung
Sebagaimana diketahui, sejumlah suporter Persija melakukan tindakan yang tak dibenarkan. Di luar stadion, oknum suporter menerobos masuk ke dalam, sementara di dalam penonton berbondong-bondong masuk ke lapangan merayakan sukses Persija menjadi juara Piala Presiden 2018.
Meski begitu, Gede ingin agar panpel tetap tidak menyulitkan penonton yang bakal hadir. Berbagai petunjuk atau pemberitahuan harus disosialisasikan agar memudahkan Jakmania dan penonton yang bakal hadir.
"Yang perlu diingat, mudahkan penonton untuk mencapai lokasi. Pasang petunjuk dengan warna yang terang agar suporter tidak salah arah. Karena jika salah arah efeknya pasti terjadi penumpukan. Itu yang tidak kami inginkan. Jadi ketika masuk area SUGBK, penonton sudah tahu akan kemana," tambahnya Gede.