Suara.com - Pemain Barcelona Gerard Pique lolos dari hukuman menyusul gestur tubuhnya yang membuat geram fans lawan saat merayakan gol ke gawang Espanyol di laga derby awal bulan ini.
Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengatakan pada Kamis (22/2/2018) bahwa pihaknya mengakhiri investigasi terhadap sang pemain bertahan.
Pique mengatakan dirinya mendapatkan yel-yel yang menyakitkan sepanjang pertandingan pada 4 Februari, dan bahwa setidaknya ia dapat meminta para penonton untuk diam. Bagaimanapun, sikapnya dikritik oleh presiden Liga Spanyol Javier Tebas, yang mengatakan hal itu memprovokasi para penggemar Espanyol.
Menyusul insiden tersebut, divisi teratas sepak bola Spanyol mengatakan bahwa mulai sekarang pihaknya akan meminta federasi untuk menginvestigasi perayaan-perayaan berlebihan yang dilakukan para pemain.
RFEF mengkritik sikap Pique, namun mengatakan tidak ada yang perlu dijawab.
"Kata-kata sang pemain tidak berkontribusi kepada model kebijaksanaan dan tidak membantu konsolidasi olahraga sebagai ruang pembebasan dari konfrontasi sosial," demikian pernyataan Komite Kompetisi federasi.
Sebelum pertandingan, Pique mengejek Espanyol dengan mengatakan bahwa mereka berasal dari wilayah Cornella dan bukan kota Barcelona. Hal itu memicu kemarahan bukan hanya dari fans dan klub, tapi juga sejumlah pejabat pemerintahan setempat. (Antara)