Suara.com - Manchester United (MU) hanya bisa bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah Sevilla dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2/2018) dini hari WIB. Sevilla sendiri praktis lebih menguasai laga dan lebih banyak menciptakan peluang-peluang.
Sevilla memang unggul segalanya di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan dini hari tadi. Klub berjuluk Los Nervionenses unggul dalam penguasaan bola, yakni 57% berbanding MU yang cuma 43%.
Sevilla juga unggul dalam jumlah peluang. Tim asuhan Vincenzo Montella total melakukan 18 percobaan tendangan (diantaranya 8 on target), berbanding MU yang cuma 5 (1 on target). Kiper MU, David De Gea praktis jadi kunci terhindarnya Setan Merah dari kekalahan, sebagaimana ia membuat total delapan penyelamatan.
Hasil imbang 0-0 ini memang merupakan modal yang bagus bagi MU untuk leg kedua yang akan dihelat 14 Maret mendatang di Old Trafford, namun permainan MU di kandang Sevilla mendapat banyak kritikan dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Selangkah Lagi, Egy Resmi Merumput di Eropa
Manajer MU, Jose Mourinho, pun memberikan pembelaan terkait taktik yang diterapkannya pada laga dini hari tadi. Mourinho sendiri selama ini memang dikenal sangat pragmatis. The Special One kerap mementingkan hasil di atas segalanya, termasuk bermain indah.
Mourinho juga dikenal selalu memerintahkan anak asuhnya untuk selalu bermain disiplin, terutama dalam bertahan. Seorang winger misalnya, Mourinho kerap mewajibkan pemain di posisi tersebut untuk membantu fullback dalam bertahan. Ya, disiplin di sepanjang laga jadi kuncinya.
Seusai laga kontra Sevilla, Mourinho ditanya dalam konferensi pers; apakah pemain seperti Alexis Sanchez merupakan tipe pemain yang butuh instruksi detail terkait taktik, atau seharusnya dibiarkan saja menjalani peran bebas? Mourinho lantas jengkel bukan kepalang.
"Saya pikir kalian semua (jurnalis), atau banyak dari kalian, berada di sebuah olahraga baru. Di Inggris, beberapa orang berkata para winger tak seharusnya bertahan," ketus Mourinho sebagaimana dimuat Sky Sports.
"Kalau bertemu David Beckham, saya akan bertanya kepada dia: 'David, ketika Anda bermain di sayap kanan di MU, ketika bek kiri lawan menyerang, apakah Anda tetap melihat ke bangku penonton? Atau Anda turun dan menempel pemain lawan itu?' Saya akan bertanya begitu ke David," celotehnya.
Baca Juga: Soal Isu Rebutan Penalti dengan Bale, Ini Komentar Sergio Ramos
"Dan semua orang tahu saya tak berteman baik dengan Roy Keane atau Paul Scholes, tapi saya akan bertanya ke mereka: 'Ketika tim kalian kehilangan bola, apakah kalian akan turun bertahan? Atau Anda akan tetap berjalan santai di atas lapangan?'" ujar Mou.
"Karena sekarang tampaknya semua pemain hebat harus bermain bebas. Dan ketika tim menguasai bola, yang mana saya pikir merupakan hal bodoh untuk dikatakan. Ketika tim menguasai bola, Anda menyerang. Ketika tim tak menguasai bola, Anda bertahan. itu yang harus Anda lakukan!" serunya.
"Sesederhana itu, tapi tampaknya beberapa orang sedang menciptakan sebuah olahraga baru. Tapi, saya tetap tak melihatnya, karena tim-tim juara, tim-tim top di dunia sekarang, bukan 10 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun lalu, tim-tim top sekarang, semuanya bekerja. Setiap orang punya disiplin taktik," tandas eks manajer Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid itu.