Menpora: SUGBK Idealnya untuk Timnas, Tapi...

Rabu, 21 Februari 2018 | 15:53 WIB
Menpora: SUGBK Idealnya untuk Timnas, Tapi...
Menpora Imam Nahrawi usai melakukan pertemuan dengan PSSI [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, idealnya diperuntukan untuk pertandingan tim nasional. Namun, tidak menutup kemungkinan SUGBK bisa digunakan untuk kepentingan lain, yang berpijak pada barometer nasional.

Masalah penggunaan SUGBK mencuat menyusul rusaknya sejumlah fasilitas usai gelaran final Piala Presiden 2018, antara Persija Jakarta dan Bali United. Perusakan yang diduga dilakukan oleh suporter Persija, Jakmania, membuat kesal banyak pihak.

Seperti diketahui, SUGBK baru saja selesai direnovasi untuk menyambut gelaran Asian Games 2018. Dana yang dikeluarkan untuk merenovasi stadion kebanggaan rakyat Indonesia itu pun mencapai Rp700 miliar.

"Kami memahami bahwa renovasi SUGBK itu bersumber dari APBN, dari pajak rakyat, maka tentu harus dirawat dan bagaimana peruntukannya nanti harus benar-benar selektif. Memang idealnya hanya untuk timnas, tapi kita maklum bahwa bilamana ada hajat besar yang memungkinkan itu menjadi salah satu barometer pertaruhan nasional maka bisa jadi ditempati oleh klub," kata Imam di kantor Kemenpora, Rabu (21/2/2018).

Baca Juga: Sabu 1,6 Ton Itu Mau Dibawa ke Jawa

Stadion Utama Gelora Bung Karno mengalami kerusakan di sejumlah titik setelah menggelar final Piala Presiden 2018 [Suara.com/Oke Atmaja]

Stadion Utama Gelora Bung Karno mengalami kerusakan di sejumlah titik setelah menggelar final Piala Presiden 2018 [Suara.com/Oke Atmaja]

"Namun demikian secara penerapan regulasi saya kembalikan kepada pengelola SUGBK karena mereka yang punya wewenang untuk menentukan ini bisa atau tidak dengan segala konsekuensinya," tambahnya.

Untuk pengunaan SUGBK sendiri, pengelola sudah menetapkan jaminan sebesar Rp1,5 miliar, di luar biaya sewa stadion yang mencapai Rp450 juta. Uang jaminan tersebut akan digunakan untuk biaya perbaikan kerusakan pada stadion.

Meski demikian, bagi Imam, adanya jaminan bukan berarti suporter atau pun pihak lain berhak untuk melakukan perusakan. Imam menginginkan kesadaran masyarakat untuk menjaga stadion tersebut bersama-sama.

Baca Juga: Dituding 'Kacang Lupa Kulit' oleh Kubu Rizieq, Ini Kata Anies

"Konseskuensinya salah satunya harus ada DP, uang jaminan dan sebagainya. Nah hal seperti itu yang saya kira cukup teknis sekali, tapi prinsip siapapun, gelaran apapun, sedikitpun tidak boleh ada yang merusak fasilitas yang dibangun dari dana masyarakat," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI