Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melakukan pertemuan dengan PSSI di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2018). Dalam pertemuan tersebut Imam mempertanyakan cutinya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi mengajukan cuti lantaran maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Permohonan tersebut juga sudah diterima oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yang kemudian menunjuk Joko Driyono sebagai Plt Ketua Umum.
"Apakah peraturan FIFA membolehkan ketua umum itu cuti?. Soalnya ini sudah menjadi sorotan media asing," kata Imam Nahrawi.
"Di satu sisi kita semua, pemerintah, dan PSSI utamanya sedang menyiapkan modal untuk perang di Asian Games nanti. Lalu bagaimana kondisi PSSI saat ini," tambahnya.
Baca Juga: BJB Syariah: Industri Keuangan Syariah di Indonesia Potensial
Menanggapi hal tersebut, Joko Driyono memiliki alasan tersendiri pihaknya menyetujui cuti Edy Rahmayadi. Menurutnya, di pihak PSSI sudah melakukan bagi tugas pasca cuti Edy.
"Sebelum Komite Eksekutif memutuskan, ketua umum mengajukan lebih dahulu, kemudian Exco rapat dan setuju. Kemudian tugas-tugas beliau (Edy Rahmayadi) diberikan kepada plt," tambah Jokdri.
Edy Rahmayadi mengajukan cuti sebagai ketua umum PSSI sejak 12 Februari hingga 30 Juni 2018. PSSI sendiri juga telah mengirimkan laporan cuti Edy kepada FIFA.