Suara.com - Liga 1 2018 akan segera bergulir pada 10 Maret mendatang. Namun, hingga saat ini kontestan Liga 1 musim lalu belum juga menerima uang subsidi dan hak siar televisi.
Hal ini dikarenakan lantaran pihak sponsor belum membayarkan kewajibannya kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator resmi Liga 1. Tentunya, hal tersebut berdampak kepada pembayaran subsidi dan hak siar ke klub peserta Liga 1.
CEO PT LIB, Risha Adi Wijaya, mengaku sudah membayarkan uang subsidi kepada klub, meski baru sebagian. Beberapa klub lagi menurutnya bakal dibayarkan secepatnya.
"Kan di Liga 1 itu ada namanya dana kontribusi, dan dana rating. Sebagaimana diketahui dan juga yang sudah dibicarakan di bulan Desember 2017 di Makostrad waktu itu dipimpin Ketua Umum PSSI langsung. Di mana memang ada beberapa kesepakatan yang sudah disepakati mengenai tanggal pembayaran, khusus untuk dana kontribusi dulu," kata Risha saat dihubungi Suara.com.
"Nah, dana kontribusi itu memang dari kesepakatannya itu yang pertama kita sudah bayarkan dan yang kedua ini yang belum dibayarakan yang seharusnya dibayarkan pada bulan Januari. Terus terang kenapa? Karena memang dari komitmen yang disepakati saat itu, kan saat itu bukan hanya LIB, tapi ada partner kita yang sudah ada kesepakatannya."
"Nah, kalau salah salah satu misalnya dari partner juga belum memenuhi komitmennya, ya akibatnya juga LIB tidak bisa memenuhi komitmen kepada klub," tambahnya.
Risha pun berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan segera melunasi kewajibannya itu. Oleh karena itu, Risha meminta agar klub yang belum dibayar agar bersabar lantaran masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan antara LIB dan sponsor.
"Memang tidak mudah karena komitmen yang seharusnya dibayarkan kepada kami LIB itu cukup besar. Memang saat ini kita sedang mencoba mendorong partner kita untuk segera memenuhi kewajibannya karena memang tinggal dari situlah kita untuk dapat memenuhi kewajiban dari operator LIB kepada klub-klub yang masih belum bisa dipenuhi," pungkasnya.