Hindari Gesekan Suporter, Ini Strategi Panitia Piala Presiden

Kamis, 01 Februari 2018 | 12:37 WIB
Hindari Gesekan Suporter, Ini Strategi Panitia Piala Presiden
Pendukung Persib Bandung menyalakan obor (flare) seusai laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2018 antara Persib Bandung melawan PSMS Medan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1). PSMS Medan berhasil mengalahkan Persib Bandung dengan skor akhir 2-0. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga kelompok suporter diperkirakan bakal membanjiri kota Solo menyusul digelarnya babak delapan besar Piala Presiden 2018. Tiga kelompok suporter yang dimaksud adalah Jakmania (Persija Jakarta), Aremania (Arema FC), dan Bonek (Persebaya Surabaya).

Berkumpulnya tiga kelompok yang memiliki catatan merah tersebut tentu menjadikan babak perempat final turnamen pramusim ini rawan bentrok. Panitia Piala Presiden pun sudah menghitung kemungkinan tersebut dan sudah menyiapkan cara untuk meredam dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya gesekan.

Salah satunya adalah dengan menyusun jadwal pertandingan. Persebaya akan bemain lebih dulu melawan PSMS pada 3 Februari pukul 15.30 WIB.

Semula, jadwal pertandingan antara Arema FC vs Sriwijaya digelar seusai laga Persebaya. Namun diubah oleh panitia keesokan harinya dan bersamaan dengan laga Persija vs Mitra Kukar.

"Jadwal sudah kami sampaikan jauh-jauh hari dan kepada Polda di sana juga sudah kami sampaikan juga dan bagaimana pun ya kami akan tetap koordinasi," kata anggota panitia (OC) Piala Presiden Tigorshalom Boboy.
Bonek Mania, sebutan fans Persebaya Surabaya, merayakan keberhasilan tim kesayangan mereka menjuarai Liga 2 di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (28/11/2017). [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
"Sekarang kami harus meningkatkan intensitas untuk persoalan keamanan di Jawa Timur untuk pertandingan itu sendiri. Kami akan segera koordinasikan dengan Pak Cokro, Kepala Polisi Jawa Tengah, untuk mekanisme serta koordinasi," tambahnya.

Terkait kuota tiket pertandingan, panitia bakal membaginya secara rata dan tidak diprioritaskan kepada kelompok suporter yang memiliki basis besar. Pasalnya ada suporter lain yang juga ingin memberikan dukungan bagi klub kesayangan mereka, seperti Bali United, Madura United, Mitra Kukar, PSMS Medan, dan Sriwijaya FC.
Para pemain sepakbola Arema FC melakukan selebrasi usai menjuarai Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/3/2017). [suara.com/ Oke Atmaja]
"Katakan di Manahan 30 ribu kapasitasnya, tidak ada satu klub yang salah satunya lebih tinggi untuk slot tiket meski Persebaya, katakanlah, basis suporternya banyak ketimbang tim lain. Jadi akan tetap diberlakukan sama dan harapannya semua stadion penuh tetapi keamanan lebih utama," jelasnya.

Selain itu, Tigor menambahkan ini merupakan bagian tes di Liga 1 2018. Sebab, Arema dan Persebaya bakal berjumpa di kompetisi sesusungguhnya.
Ratusan Jakmania, pendukung Persija Jakarta, saat berunjuk rasa di depan Istana Negara, Selasa (5/5/2015). [Antara]
Ini merupakan kesempatan yang besar bagi Bonek dan Aremania menghapus cerita lama. Diharapkan dengan adanya babak delapan besar ini, hubungan kedua basis suporter itu menjadi lebih baik.

"Di Liga 1 nanti, Arema FC dan Persebaya juga bakal bertemu kan. Apakah mau disamakan seperti Persija dan Persib, masing-masing suporter tidak akan berangkat, atau mereka bikin kesepakatan sendiri. Kita hentikan permusuhan ini, kan ada kemungkinan buat hal itu," pungkasnya.

Babak delapan besar Piala Presiden 2018 akan digelar di Stadion Manahan, Solo. Perebutan tiket semifinal tersebut bakal dilangsungkan selama dua hari, yaitu pada 3 dan 4 Februari 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI