Suara.com - Persebaya Surabaya gagal menang di laga perdana Piala Presiden 2018. Menjamu PS TNI, Persebaya harus puas bermain imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (18/1/2018).
Gol-gol pada pertandingan yang disaksikan 10 ribu penonton itu masing-masing dicetak oleh Manahati Lestusen (PS TNI) menit ke-67 dan disamakan kedudukan oleh Ferinando Pahabol (Persebaya) menit ke-76.
Sejak menit ke-15, tim tuan rumah harus bermain 10 orang setelah kiper Miswar Saputra diganjar kartu merah oleh wasit Novri Ikhsan karena memblok bola secara sengaja di luar kotak penalti.
Persebaya akhirnya memasukkan kiper cadangannya, Dimas Galih, dan menarik Abu Rizal yang berposisi sebagai bek kanan.
Meski kalah pemain, Persebaya terus menggempur pertahanan PS TNI dan menciptakan sejumlah peluang, beberapa kali di antaranya melalui Rishadi Fauzi. Hingga 45 menit babak pertama berakhir, skor imbang 0-0 tetap bertahan.
Pada babak kedua, Bonek Mania sempat terdiam setelah kapten PS TNI sekaligus gelandang Timnas Indonesia, Manahati Lestusen, berhasil menceploskan bola ke gawang Persebaya.
Namun, gol PS TNI hanya bertahan kurang dari 10 menit usai pemain baru Persebaya, Ferinando Pahabol mencetak gol melalui tendangan kerasnya setelah memanfaatkan bola liar hasil tendangan penjuru.
Tak ada lagi gol yang terjadi pada pertandingan tersebut dan kedua tim harus sama-sama puas mengkoleksi satu poin di klasemen Grup C.
"Kami harus kerja keras untuk bisa menang. Meski lawan cetak gol dulu, akhirnya kami bisa cetak juga dan hasilnya imbang," ujar Pelatih Persebaya Alfredo Vera kepada wartawan usai pertandingan.
Sementara itu, Pelatih PS TNI Rudy Eka Priyambada mengakui jika pemainnya kurang siap memanfaatkan peluang sehingga serangan yang dibangunnya sia-sia karena tidak tenang di depan gawang lawan.
"Bermain di hadapan puluhan ribu penonton membuat pemain 'nervous'. Tapi, kami bersyukur mampu mencuri poin dan memperbaiki permainan untuk laga berikutnya," kata Rudy. (Antara)