Suara.com - Kota Surabaya menjadi salah satu kandidat tuan rumah Piala Presiden 2018. Namun, Persebaya Surabaya mengaku ragu bisa menggelar event pra musim tersebut.
Manajer Persebaya Surabaya Chairul Basalamah mengaku seperti dihalang-halangi oleh Pemerintah Kota terkait penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Banyak hal yang janggal saat tim berjuluk Bajul Ijo itu menggelar pertandingan home.
"Kami masih trauma seperti tidak didukung oleh Pemkot Surabaya. Saya sebenarnya ingin tahan, tapi tak kuat juga lama-lama. Ini untuk kesekian kalinya kami dikerjai," kata Chairul di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Chairul lantas membeberkan beberapa contoh tidak adanya dukungan Pemkot Surabaya kepada Persebaya. Salah satunya saat mereka menggelar pertandingan Celebration Game melawan PSS Sleman beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pasca Munaslub Golkar, Dedi Mulyadi akan Konsolidasi
"Contohnya H-1 sebelum pertandingan sudah disetuji lahan parkir akan dibuka. Namun, saat pertandingan malah ditutup, ini ada apa?," ujarnya.
"Itulah mengapa susahnya, kami bayar kok seperti lainnya. Cobalah kalian sewa stadion menggunakan nama Persebaya, susahnya bukan main," katanya lagi.