Suara.com - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi merasa geram saat mendengar kabar dua pemain timnas U-23 Indonesia Ilham Udin Armyn dan Evan Dimas bakal berkarier di Malaysia. Bahkan, Edy menyebut kedua pemain itu tidak nasionalis dan mata duitan.
Seperti diketahui, Ilham dan Evan sudah mengikat kontrak dengan salah satu klub Malaysia Selangor FA.
Beberapa waktu lalu pemain yang bakal berkarier di luar negeri dipanggil oleh PSSI. Pada pertemuan tersebut PSSI meminta jaminan untuk memenuhi jadwal pemusatan latihan timnas Indonesia untuk Asian Games 2018.
Agen dari kedua pemain tersebut, Muly Munial, mengatakan hal yang dilakukan oleh PSSI merupakan contoh yang tidak baik. Muly menambahkan hal ini bisa menghambat karier pesepak bola Indonesia di Malaysia.
"Sangat disayangkan kalo benar-benar mereka disuruh memutuskan kontrak. Selain mencoreng nama mereka yang mewakili pemain-pemain Indonesia, mereka juga bisa dituntut," kata Muly saat dihubungi, Senin (18/12/2017)
"Contoh yang tidak baik ke depan bagi pemain-pemain lain dan menutup kesempatan mereka untuk berpengalaman di luar," tambahnya.
Pembatalan kontrak yang merugikan sebuah klub memang bisa berdampak buruk bagi pemain tersebut juga PSSI. Klub yang dirugikan bisa menuntut dan melaporkannya kepada FIFA yang berdampak sanksi untuk PSSI.
"Selain menutup mata pencaharian anak-anak, ke depannya bisa juga menutup kemungkinan anak-anak ke Malaysia. Belum lagi melanggar aturan yang ditetapkan oleh FIFA," jelasnya.
Evan dan Ilham bukanlah pemain Indonesia pertama yang berkarier di Malaysia. Sebelumnya ada beberapa pemain, seperti Andik Vermansyah, Elie Eiboy, dan Bambang Pamungkas yang juga meniti karier di negeri tetangga.