Suara.com - Partisipasi Spanyol pada Piala Dunia 2018 di Rusia mendapat ancaman, setelah FIFA menaikkan tingkat perhatian mereka terkait intervensi politik di Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Badan sepak bola dunia itu telah memperingatkan RFEF, bahwa keterlibatan pemerintah Spanyol pada proses pemungutan suara untuk presiden baru federasi sepak bola itu dapat membuat mereka dicoret dari Piala Dunia tahun depan.
RFEF saat ini dipimpin oleh Juan Luis Larrea sebagai pemimpin sementara, setelah mantan presiden Angel Maria Villar dipaksa mengundurkan diri terkait dakwaan-dakwaan korupsi.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa FIFA belakangan mengirim surat kepada RFEF yang memperlihatkan kecemasan dengan situasi federasi dan mengingatkan bahwa... Semua anggota federasi semestinya mengatur urusan-urusan dengan independen," demikian pernyataan FIFA, Jumat (15/12/2017), seperti dilansir Reuters.
"Semua asosiasi harus memastikan bahwa tidak ada intervensi dari pihak-pihak ketiga dalam urusan-urusan internalnya. FIFA telah mengontak RFEF, dan dalam beberapa pekan mendatang delegasi FIFA dan anggota UEFA akan pergi ke Madrid untuk menganalisa situasi yang dialami RFEF," lanjut FIFA.
Surat kabar Spanyol, El Pais, melaporkan bahwa kecemasan FIFA terpusat di sekitar departemen olahraga pemerintah yang mendesak untuk dilakukannya pemilihan federasi yang baru. Sementara, pernyataan dari RFEF mengatakan bahwa Larrea telah mendiskusikan situasi dengan anggota-anggota FIFA pada undian Piala Dunia yang berlangsung pada 1 Desember.
"RFEF menyampaikan kecemasan-kecemasan (FIFA) ini kepada Menteri Olahraga dan berharap dapat mengatur pertemuan perihal masalah ini. RFEF ingin semuanya kembali normal, yang selalu menjadi tujuan utama dewan direksi saat ini," tulis media itu mengutip pihak RFEF.
"Kami menggaris bawahi bahwa kami semua ingin tim nasional berpartisipasi pada Piala Dunia 2018, khususnya setelah penampilan yang brilian pada kualifikasi," tambahnya.
Kapten Spanyol dan Real Madrid, Sergio Ramos, yang berbicara menjelang final Piala Dunia Antarklub di Abu Dhabi, menambahkan komentar. "Saya tidak dapat percaya bahwa Spanyol dapat kehilangan apa yang telah kami perjuangkan dengan begitu keras di lapangan karena masalah institusional. Saya sulit mempercayainya," ujarnya.
Sementara, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan bahwa ia tidak cemas dengan kemungkinan negaranya akan dicoret dari Piala Dunia.
Spanyol memenangi Piala Dunia untuk pertama kalinya pada tahun 2010, dan merupakan salah satu tim yang difavoritkan untuk mengangkat trofi di Rusia tahun depan.
"Saya tidak dapat merenungi skenario itu. Saya tentu saja yakin bahwa Spanyol akan pergi ke Piala Dunia, dan bahwa kami akan memenanginya," kata Rajoy kepada wartawan di Brussels, setelah pertemuan dengan negara-negara anggota Uni Eropa.
"Sikap pemerintah merupakan teladan, dan pihak yang berwenang di departemen olahraga telah mendukung total Perdana Menteri," sambungnya.
Pada 2015, Indonesia diskors dari bermain di pertandingan-pertandingan kualifikasi untuk Piala Dunia tahun depan, setelah FIFA mengatakan bahwa pemerintah telah mencampuri urusan-urusan federasi (PSSI). [Antara]