Suara.com - PSSI masih menyelesaikan polemik Transfer Matching System (TMS) yang melibatkan Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya. TMS merupakan sebuah akun FIFA untuk melaporkan aktivitas transfer pemain sebuah klub profesional di seluruh dunia.
Sistem yang diberlakukan FIFA sejak 1 Oktober 2010 ini dimaksudkan agar bisa memantau tranparansi, efisiensi, dan tata kelola antar klub dan asosiasi sepakbola.
Sementara, selama gelaran Liga 1 lalu, Bhayangkara FC menggunakan TMS milik Persebaya. Kondisi ini memicu polemik lantarak Persebaya bakal berlaga di kompetisi Liga 1 musim depan.
Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji menjelaskan, masalah TMS jadi otoritas PSSI. Karenanya, dia meminta semua pihak tidak membesar-besarkannya.
Baca Juga: Bhayangkara Batal Ikut Turnamen di Cina, Ini Gara-garanya
"Masalah TMS bukanlah sesuatu yang harus dibesar-besarkan. Jadi jangan dipersoalkan. Itu domainnya PSSI," kata Sumardji di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
"Kalau klub sudah di Liga 1, otomatis PSSI yang akan menyampaikannya ke FIFA," lanjut Sumardji.
Sebelummya, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyatakan bakal mengirimkan laporan kepada FIFA. Hal ini agar permasalahan TMS ini bisa selesai secepatnya.