Berlaga di Aceh, Ini Keluhan Luis Milla

Senin, 04 Desember 2017 | 11:48 WIB
Berlaga di Aceh, Ini Keluhan Luis Milla
Pelatih timnas U-22 Luis Milla (kiri) dan asistennya, Bima Sakti di hari kedua seleksi tahap II yang berlangsung di SPH, Karawaci, Tangerang [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim nasional Indonesia yang ikut serta di turnamen Aceh World Solidarity Tsunami Cup (AWSTC) mengalami sejumlah kendala. Tidak hanya Indonesia, kendala tersebut juga dirasakan oleh tiga peserta lainnya.

Hal utama yang mengganggu persiapan tim dan jalannya pertandingan adalah cuaca yang tidak menentu. Seperti yang terjadi pada pertandingan pertama,  Sabtu (2/12/2017), hujan yang turun sepanjang hari membuat lapangan becek sehingga bola tidak bisa bergulir masksimal.

Asisten pelatih timnas Indonesia Bima Sakti berharap agar hujan tidak lagi turun saat laga kedua AWSTC. Sebagaimana diketahui, Hansamu Yama dan kawan-kawan akan melawan Mongolia di partai kedua, Senin (4/12/2017).

"Kondisi lapangan santa  berpengaruh, semoga tidak ada hujan lagi. Kalau pun ada hujan semoga tak ada air memggenang, karena kemarin mengganggu sekali. Lapangan becek, sehingga pola main tak bagus," kata Bima dalam rilis yang diterima suara.com, Senin (4/12/2017).

Selain kondisi cuaca, Milla juga menyoroti jadwal pertandingan yang terlalu malam. Akibat jadwal tersebut, kesehatan penggawa Garuda bisa terganggu karena mengubah beberapa kebiasaan yang rutin dilakukan.

"Main malam juga menganggu, otomatis jadwal makan mereka berubah. Mereka tidak bisa makan sesuai jadwal, makan diganti sore dengan makanan ringan. Sehingga mereka tidak kelaparan saat tanding," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI