Infografis
Suara.com - Kebanggaan terpancar dari salah satu penggawa tim nasional Indonesia U-19, Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, terkait pemanggilan dari pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.
Rasa bangga bukan hanya lantaran dipercaya 'naik kelas' dengan memperkuat Timnas Indonesia U-23. Namun, Luthfi juga senang karena bisa berlatih bersama para seniornya.
Luthfi mengatakan, tidak terlalu mengalami kendala berat menjalani latihan bersama pemain lebih senior. Justru pemain berusia 17 tahun tersebut termotivasi untuk bisa lebih baik lagi.
"Adaptasinya cukup baik. Senang juga satu lapangan dengan para pemain senior seperti Evan Dimas. Bisa berbagi pengalaman juga dengan para senior," kata Luthfi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (14/11/2017).
Baca Juga: Polisi Sarankan Korban Dugaan Pemerkosaan Dokter Helmi Melapor
Luthfi mengungkapkan, tidak terlalu banyak perbedaan ketika berlatih bersama dengan Luis Milla dan pelatihnya di Timnas U-19, Indra Sjafri. Baginya semua pelatih sama saja, mengajarkan untuk menjadi lebih baik lagi.
"Senang bisa kepanggil di timnas. Semoga nanti ke depannya bisa lebih baik lagi. Kalau perbedaan belum terlalu bisa lihat sih karena belum lama bergabung," tambahnya.
Selain Luthfi, ada dua pemain Timnas U-19 yang juga ikut bergabung. Mereka adalah Muhammad Rafli Mursalim dan Egy Maulana Vikri.
Sebagamana diketahui, Indonesia akan melakoni tiga laga uji coba. Pertama, melawan Timnas Suriah U-23 pada 16 November 2017, kemudian melawan tim yang sama pada 18 November.
Namun, yang membedakan adalah di pertandingan kedua melawan Suriah U-23, yakni skuat timnas Indonesia akan dihuni beberapa pemain senior.
Baca Juga: Sukseskan Asian Games 2018, Tiket Kereta LRT Digratiskan
Terakhir, Indonesia dijadwalkan melawan Guyana pada 25 November 2017. Skuat melawan Guyana juga merupakan gabungan antara pemain U-23 dan senior.
