Kontroversi Sanksi Mitra Kukar, PSSI: Sudah Tepat

Kamis, 09 November 2017 | 15:10 WIB
Kontroversi Sanksi Mitra Kukar, PSSI: Sudah Tepat
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI meminta setiap klub bersikap profesional. Permintaan itu menyusul kontroversi keputusan Komisi Disiplin PSSI terkait sanksi walk out kepada Mitra Kukar saat berhadapan dengan Bhayangkara FC, 3 November lalu.

Laga yang berlangsung di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur itu sejatinya berakhir imbang 1-1. Namun, pihak Bhayangkara mengajukam protes kepada Komdis PSSI lantaran Mitra memainkan Mohamed Sissoko.

Sissoko sedang menjalani hukuman tambahan tak boleh tampil dari Komdis PSSI, menyusul kartu merah saat Mitra takluk 0-4 dari Pusamania Borneo FC, 23 Oktober 2017.

Namun, pihak Naga Mekes, julukan Mitra, berdalih belum mendapatkan surat sanksi kepada Sissoko terkait tambahan hukuman tersebut.

Baca Juga: Ulah Jakmania Saat Lawan Persib, Persija Juga Kena Sanksi Komdis

Surat yang dimaksud, yakni yang dirilis 28 Oktober 2017 dengan nomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017. Dalam isi surat itu, Sissoko mendapat tambahan hukuman larangan dua kali yaitu melawan Bhayangkara FC pada Jumat 3 November dan Persiba Balikpapan pada 11 November, serta denda Rp10 juta.

Sebelumnya, mantan gelandang Liverpool, Paris Saint-Germain, dan Juventus itu sudah lebih dulu absen kala Mitra Kukar takluk 1-3 dari tuan rumah Persib Bandung, 27 Oktober 2017.

Terkait kontroversi ini, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan, hukuman yang diberikan kepada Mitra Kukar sudah tepat. Sebab, surat sudah dikirim dan wajib dipatuhi oleh klub yang bersangkutan.

"PSSI harus melindungi aspek integrity profesionalisme klub dan quality of the game. Surat sudah dikirim, otomatis hukuman berlaku dan harus dihormati," kata Ratu Tisha dalam rilis yang diterima Suara.com di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Sesuai Pasal 57, regulasi Liga 1 tentang kartu kuning dan merah ayat 13 serta 14 menyebutkan, kartu kuning dan merah harus mengikuti yang ada di Kode Disiplin. Tisha mengatakan klub harus mengedepankan sikap profesionalisme.

Baca Juga: Bhayangkara FC Belum Resmi Juarai Liga 1, Kenapa?

Klub, lanjut Tisha, harus bertanggung jawab terhadap hukuman kartu kuning dan merah serta status hukuman pemain mereka. Ofisial tim harus memastikan pemain siap atau tidak untuk dimainkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI