Suara.com - Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro menyayangkan kericuhan yang dilakukan suporter PSM Makassar saat kedua klub bertemu di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Senin (6/11/2017).
Emosi suporter Juku Eja--julukan PSM--meledak usai tim kesayangan mereka takluk di kandang sendiri dengan skor tipis 0-1.
Lebih menyakitkannya lagi, gol tunggal Bali United hadir di masa injury time, tepatnya menit ke-95. Kekalahan itu sekaligus membuat langkah PSM merebut gelar juara Liga 1 2017 pupus.
Usai laga berakhir, suporter PSM meluapkan kekesalan dengan melemparkan botol minuman ke arah lapangan. Tak cukup sampai di situ, sejumlah pemain Bali United juga mendapat pukulan dari suporter PSM.
Baca Juga: Penentuan Gelar Juara, Lorenzo: Tekanan Ada di Marc
Sikap ini membuat Widodo miris. Dia pun berharap ke depannya pendukung PSM berbenah dan memperbaiki diri.
"Saya sangat prihatin. Ternyata perkembangan sepak bola di Makassar tidak jauh berbeda dengan semenjak saya menjadi pemain hingga sekarang saya menjadi pelatih," kata Widodo saat dihubungi, Selasa (7/11/2017).
"Mudah-mudahan ke depan mereka cepat bisa bangkit dan berbenah. Berbenah itu bukan dalam arti permainan, tapi sifat-sifat suporternya harus nendukung di saat menang dan di saat kalah," tambahnya.
Tidak hanya itu, mantan pemain Persija Jakarta itu ingin adanya edukasi kepada anak-anak muda terkait dukungan kepada tim. Pasalnya, anak-anak tersebut akan menjadi penerus dari suporter pendahulunya.
"(Edukasi) itu perlu, karena lima atau 10 tahun berikutnya adalah calon suporter yang akan menggantikan suporter-suporter yang senior. Kalau dari kecil sudah ditanamkan sifat-sifat positif, otomatis mereka akan bersikap positif (ke depannya)," pungkas legenda sepakbola Indonesia.
Baca Juga: Paceklik Gol, Suarez Bakal Dilego, Digantikan Griezmann?