Suara.com - Kenyataan pahit harus dihadapi Bhayangkara FC. Menjadi kandidat terkuat juara Liga 1 2017, tim berjuluk The Guardian justru mengalami kekalahan yang membuat persaingan di papan atas klasemen sementara Liga 1 semakin ketat.
Menjamu PSM Makassar di Stadion Patriot, Bekasi, Bhayangkara dipermalukan di depan publiknya sendiri dengan dua gol tanpa balas. Hasil yang membuat pelatih The Guardian Simon McMenemy kecewa berat.
Menurut Simon, Bhayangkara sebenarnya mampu mengimbangi permainan Juku Eja besutan Robert Rene Alberts. Akan tetapi, eksekusi bola mati yang gagal diantisipasi oleh The Guardian membuat gawang Bhayangkara FC harus kebobolan dua kali.
Gol kemenangan PSM dicetak oleh Marc Anthony Klok di menit 48 dan M. Rahmat di menit 51.
"Hasil akhir yang mengecewakan, kita bermain bagus dan ball posision bagus tapi sayang kemasukan 2 gol lewat bola mati. Laga kemarin (lawan Barito Putera) juga kalah karena bola mati, itu buat saya frustasi ini harus diperbaiki," kata Simon dalam jumpa pers usai pertandingan.
"Untuk laga sisa main kandang atau tandang harus menang, tapi kita harus perbaiki set piece. Tapi secara penampilan anak-anak bagus hanya kekurangan kita satu saja," tambahnya.
Untuk itu, Simon enggan menyalahkan anak-anak asuhnya atas kekalahan ini. Pelatih asal Skotlandia menambahkan, mental bermain The Guardian tidak kalah dari lawannya tersebut.
"Memang di laga ini kami kemasukan dulu tapi itu dari set piece kalau dari open play saya pertanyakan kesalahan anak-anak. Tapi soal tadi bola mati hanya kalah pengalaman saja. Ke depan akan kita perbaiki," tambahnya lagi.
Bhayangkara Gagal Amankan Poin, McMenemy Beberkan Penyebabnya
Kamis, 19 Oktober 2017 | 22:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Persib Bidik Arema FC usai Takluk dari Dewa United, Bojan: Pemain Lebih Lapar!
23 Januari 2025 | 19:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bola | 23:05 WIB
Bola | 22:13 WIB
Bola | 21:04 WIB
Bola | 20:25 WIB
Bola | 20:09 WIB