Suara.com - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri mengatakan, sudah tidak lagi menggunakan gaya blusukan dalam mencari pemain-pemain muda berbakat.
Menurutnya, metode tersebut sudah tidak lagi efektif jika tidak diimbangi dengan sistem yang benar.
Indra menyatakan, lebih setuju jika pencarian pemain untuk tim nasional usia muda didapat dari sebuah kompetisi.
Sayangnya, kompetisi usia dini di Indonesia belumlah berjalan sebagaimana kompetisi di level dewasa, seperti Liga 1.
Baca Juga: Innalillahi, Ayah Mertua Ayu Dewi Meninggal Dunia
"Jika masih melakukan blusukan berarti ada yang salah dengan sistem sepakbola kita," kata Indra, dalam acara diskusi "Sepak Bola Usia Muda Menuju Pentas Dunia" di Senayan, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
"Semua kompetisi usia muda itu kan ujungnya tim nasional. Kompetisi di luar PSSI itu apakah bisa dijamin semuanya berkontribusi untuk timnas?" tambahnya.
Lebih jauh, mantan pelatih Bali United itu menjelaskan kompetisi yang baik untuk pembinaan usia muda. Dia mengibaratkan kompetisi yang dimaksud seperti Piala Dunia.
Nantinya, dengan begitu pelatih tim usia muda bisa memilih pemain berkualitas dari kompetisi tersebut. Tidak perlu lagi melakukan blusukan ke daerah.
"Pada tahun pertama, seleksi tingkat Asprov (asosiasi provinsi), lalu tahun berikutnya masuk putaran nasional, setelah itu masuk seleksi timnas. Jadi tidak perlu pertandingan nasional tiap tahun," ujar Indra.
Baca Juga: Cegah Hadis Nabi Disalahgunakan, Arab Saudi Dirikan Lembaga Baru