Suara.com - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia, Fakhri Husaini, mengeluhkan minimnya peran dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI dalam pembinaan usia muda. Tentunya hal itu berdampak bagi sulitnya pelatih mencari pemain, terutama di kategori usia muda.
Fakhri pun berharap agar PSSI melalui Asprov bisa mengikuti apa yang dilakukan oleh pihak swasta untuk menggelar kompetisi di daerah. Contoh yang ia utarakan adalah Liga Topskor dan Liga Kompas yang saat ini berjalan membantu Fakhri dalam pembinaan.
Hanya saja, kedua liga tersebut cuma berpusat di wilayah Jabodetabek. Oleh karenanya, Fakhri pun mengaku kesulitan mencari pemain timnas secara menyeluruh dari berbagai daerah.
"Kompetisi ideal yang baik adalah mencontoh dari pihak swasta yang telah menggelar kompetisi untuk usia muda. Mereka mengelola sudah cukup profesional, mereka bertanding selama setahun," kata Fakhri dalam acara Diskusi Sepakbola Usia Muda "Mengejar Pentas Dunia", di Senayan, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
"Yang kedua, harus ada upaya apakah itu dari PSSI, untuk memberdayakan Asprov. Kalau saya bilang, Asprov pembinaannya tidak jalan sama sekali," sambungnya.
Dengan diadakannya kompetisi untuk usia muda, Fakhri menilai akan sangat membantu pelatih tim nasional untuk mencari pemain. Meskipun, Fakhri juga menyadari bahwa memang sulit menggelar kompetisi usia muda di Indonesia yang memiliki wilayah geografis yang luas.
"Turnamen-turnamen memang banyak terutama di kota-kota besar dan di Pulau Jawa. Tapi, ini hanya main sekali dan berhenti. Kalaupun agak sulit digelar, contohlah di Liga Topskor dan Liga Kompas," jelasnya.
Pembinaan Usia Muda, Fakhri: Asprov Tidak Jalan Sama Sekali
Kamis, 19 Oktober 2017 | 00:40 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Shin Tae-yong: Kepercayaan Diri Pemain Sekarang Meningkat
27 November 2024 | 23:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI