Terkait Penanganan Choirul Huda, Ini Penjelasan PSSI

Senin, 16 Oktober 2017 | 17:01 WIB
Terkait Penanganan Choirul Huda, Ini Penjelasan PSSI
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono usai acara hitung mundur (countdown) Asian Games 2018 di Monas, Jakarta, Jumat (18/8/2017) malam. [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menjelaskan terkait insiden yang menyebabkan meninggal dunianya Kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Joko mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait hal itu.

Choirul Huda meninggal duni usai berbenturan dengan rekan satu timnya Ramon Rodrigues saat berhadapan dengan Semen Padang, Minggu (15/10/2017). Sempat mendaptakan perawatan di rumah sakit, sayang nyawanya tidak tertolong.

"PSSI sebenarnya tak buru-buru untuk membuat penilaian tentang bagaimana penanganan yang bersangkutan mulai dari peristiwa, sampai menghembuskan nafas terakhir. Kita menyadari bahwa tiap kecelakaan di lapangan, tingkat kesulitan kecelakaan, dan penanganannya harus berbeda-beda," kata Joko Driyono di Kantor Kemenpora,  Senayan, Senin (16/10/2017).

Oleh karena itu, Jokdri sapaan akrab Joko Driyono masih melakukan pendalaman terkait masalah Choirul Huda. Dari hasil pendalaman tersebut akan jadi modal bagi PSSI untuk memperbaiki kualitas medis pertandingan ke depannya.

"Ada case yang punya pendapat bahwa itu seharusnya selesai di lapangan tak harus dibawa ke rumah sakit dan seterusnya. Saya secara pribadi sudah diskusi juga dengan ketua umum, komite medis dan tim di PSSI. Kami akan melakukan pendalaman soal kasus ini, agar ke depan penanganan yang demikian itu menjadi lebih efektif," tambahnya.

Ditambahkannya, bahwa regulasi medis yang disiapkan oleh panitia di setiap pertandingan sudah sesuai dengan aturan yang ada. Hanya saja yang masih menjadi kendala bagi PSSI yakni masalah penanganan.

Oleh karena itu, PSSI akan melakukan diskusi agar lebih baik ke depannya. Bahkan, induk sepak bola tertinggi di Indonesia itu bakal melibatkan FIFA untuk membantu permasalahan seperti yang dialami oleh Choirul Huda.

"Kalau konteksnya regulasi, per hari ini, misalkan tiap panitia pertandingab mewajibkan adanya paramedis, tandu, unit ambulan dan rumah sakit terdekat. Kalau dari hal-hal dasar tadi sudah terpenuhi, penanganannya dengan orang yang ada, tapi ini kan kualitas penanganan," ujarnya.

"Oleh karenanya, PSSI menyadari bahwa ini menjadi telaah yang sangat serius. Kita harus berdiskusi tak hanya di level PSSI tapi juga di FIFA. Sebab, banyak kejadian di lapangan. Ada cardiac death, ada jantung, ada benturan di kepala, perut, dan lain-lain.  Ini menurut saya penting bagi PSSI untuk menangani sebaik-baiknya," tambahnya.

Lebih jauh, Jokdri enggan menyalahkan prosedur medis terkait masalah tersebut. Ia ingin terlebih dahulu melihat hasil pendalaman yang dilakukan oleh PSSI.

"Jangan spekulasi dahulu.  Kita lihat dulu nanti pendalamannya. Belum-belum sudah mengancam ini itu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI