Suporter Persita Tewas, Komdis PSSI Gelar Sidang

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 13 Oktober 2017 | 09:29 WIB
Suporter Persita Tewas, Komdis PSSI Gelar Sidang
Dua postingan terakhir terkait laga Persita vs PSMS di akun @persita.official. [Akun Instagram @persita.official/screenshot]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berjanji mendalami kasus tewasnya Banu Rusman, suporter Persita Tangerang yang menjadi korban keributan dengan pendukung PSMS Medan dalam laga Liga 2 yang digelar di Stadion Mini Persikabo, Bogor, Rabu (11/10/2017).

"PSSI akan mendalami kasus yang sangat serius ini. Komisi Disiplin segera bersidang untuk membuat keputusan yang tepat terkait peristiwa itu," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono kepada Antara di Jakarta, Kamis.


Menurut Joko, peristiwa kerusuhan antarsuporter, apalagi sambil menimbulkan korban jiwa, harus segera dihentikan.

PSSI pun meminta semua pihak yang berkompetisi di seluruh liga di bawah PSSI untuk menahan diri supaya terhindar dari tindakan-tindakan kekerasan.

"Sisa pertandingan liga harus dijaga agar berjalan lebih baik," kata Joko.

PSSI pun mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Banu. Sebagai bentuk duka cita, Joko Driyono pun akan melayat langsung ke rumah duka.

"Kami sampaikan rasa duka yang mendalam untuk keluarga korban. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini," tutur Joko.

Adapun kabar meninggalnya suporter Persita Tangerang bernama Banu diumumkan melalui laman media sosial resmi Persita Tangerang pada hari ini, Kamis (12/10) sore.

Dalam keterangannya, Persita berharap pihak berwenang mengusut tuntas kejadian itu dan berharap tidak ada lagi suporter di Indonesia yang meninggal karena kerusuhan dalam sepak bola.

"Kami meminta semua untuk tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Persita harus tetap kompak dan mendoakan yang terbaik untuk para korban insiden kemarin," tulis Persita di pernyataan resminya.

Kembali Terulang Kasus meninggalnya suporter Persita Tangerang menambah jumlah kematian suporter di Indonesia sepanjang tahun 2017.

Sebelumnya ada Ricko Andrean Maulana, pendukung Persib Bandung yang tewas pada Juli 2017 setelah dikeroyok oleh sesama Bobotoh yang mengira Ricko adalah pendukung Persija Jakarta.

Ricko meninggal dunia pada Kamis, 27 Juli 2017, lima hari setelah dirinya babak belur dihajar oleh para tersangka, yang sudah ditangkap polisi, usai pertandingan Persib versus Persija Jakarta dalam lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (22/7).

Komisi Disiplin PSSI pun menjatuhkan hukuman denda Rp130 juta untuk panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung akibat peristiwa itu dan melarang suporter Persib memasuki stadion sebanyak lima kali.

Selain dua kasus di atas, peristiwa lain yang menarik perhatian adalah tewasnya pendukung tim nasional Indonesia bernama Catur Yuliantono akibat terkena kembang api suar usai pertandingan timnas Indonesia versus Fiji pada Sabtu (2/9) di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi.

Tersangka pelontar kembang api tersebut sudah ditahan oleh pihak kepolisian. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI