Suara.com - Klub elite La Liga Spanyol yang berbasis di Catalonia, FC Barcelona, memutuskan untuk ikut menggelar aksi pemogokan umum, Selasa (3/10/2017).
Pemogokan umum itu sebagai bentuk protes atas aksi brutal polisi Spanyol saat referendum kemerdekaan Catalonia digelar, Minggu (1/10) akhir pekan lalu.
"FC Barcelona bergabung dengan seluruh rakyat Catalonia untuk menggelar pemogokan umum 'Taula per la Democracia' ," demikian pernyataan resmi Barcelona melalui akun Twitter resminya dan dikutip Rusia Today.
Dengan demikian, Lionel Messi dkk tak bakal menggelar latihan pada hari ini. Begitu tim Barcelona B, skuat muda, siswa akademi La Masia, dan seluruh manajemen klub tersebut.
Baca Juga: Pertahankan Kemerdekaan, Rakyat Barcelona Gelar Pemogokan
Sebelumnya, Barcelona juga mengeluarkan pernyataan sikap yang mengutuk aksi brutal polisi Spanyol dan menyatakan mendukung kemerdekaan Catalonia.
"Kami mengutuk aksi brutalitas kepolisian Spanyol yang menindas hak demokratis dan kebebasan berekspresi rakyat Catalonia. Seluruh skuat, manajamen Camp Nou, La Masia, Miniestadi, dan Ciutat Esportiva, berada di barisan rakyat Catalonia."
Pemogokan itu, seperti dilansir La Vanguardia, diserukan kelompok-kelompok prokemerdekaan dan serikat-serikat buruh Catalonia.
FC Barcelona joins the country wide strike called for by Table for Democracy and therefore the Club will be closed tomorrow.
— FC Barcelona (@FCBarcelona) October 2, 2017
Pencetus pertama pemogokan massal itu adalah Jordi Cuixart, aktivis Omnium Cultural, organisasi kebudayaan Catalonia.
Baca Juga: Impor Senjata Jadi Polemik, Politikus PDIP Usul Perbaiki UU
"Kekerasan dan tindakan tidak demokratis yang dilakukan pemerintah Spanyol melalui polisi-polisi mereka tidak menghentikan kami untuk merdeka," tegas Presiden Catalonia Carles Puigdemont.