Suara.com - Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria angkat bicara soal koreografi yang dilakukan oleh suporter Persib Bandung, Bobotoh, saat laga kontra Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 9 September lalu. Tisha menyangkan kreativitas Bobotoh yang tidak ada kaitannya dengan sepak bola.
Dalam koreografi yang ditunjukkan Bobotoh tersebut menunjukkan tulisan 'Save Rohingya'. Oleh karena itu, Tisha meminta kepada para suporter untuk tidak membuat pesan yang tidak berkaitan dengan sepak bola.
"Saya menghimbau kepada para suporter untuk tidak membawa atribut atau pesan yang tidak ada kaitannya dengan sepak bola atau olahraga saat ke stadion," kata Tisha di Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Tisha sangat menyayangkan masih ada pesan atau kreativitas yang ditunjukkan oleh suporter di luar sepak bola. Padahal, hal tersebut bisa berimbas sanksi dari Komisi Disiplin PSSI.
"Semua sudah diatur dalam kode disiplin. Mungkin pesan atau atribut di luar sepak bola akan ada sanksi," tambahnya.
Sebelum aksi yang diperlihatkan oleh Bobotoh, ada beberapa klub yang sudah mendapat sanksi akibat koreografi terlarang. Seperti koreografi 'Save Palestina' yang dilakukan oleh suporter dari beberapa klub di Indonesia.
Beredar kabar kabar bahwa, Maung Bandung bakal didenda Rp30 juta, akibat ulah suporternya tersebut. Namun, Tisha membantah telah mengeluarkan denda tersebut.
"Ini berita hoax karena masalah ini belum dibahas oleh Komite Disiplin. Jadi nanti mereka yang memutuskan, PSSI tidak mungkin langsung mengancam sanksi denda," pungkasnya.
Serukan "Save Rohingya", Bobotoh Ditegur PSSI
Kamis, 14 September 2017 | 14:14 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kalahkan Borneo FC Tanpa David da Silva, Bojan Ungkap Dua Masalah yang Dihadapi Persib
23 November 2024 | 11:44 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI