Satu Penonton Tewas dalam Laga Indonesia vs Fiji

Sabtu, 02 September 2017 | 19:46 WIB
Satu Penonton Tewas dalam Laga Indonesia vs Fiji
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria (tengah) dan Security Officer Nugroho Setiawan (kanan) dalam jumpa pers usai laga persahabatan antara Indonesia vs Fiji di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu. [Suara.com/Adi Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertandingan uji coba antara tim nasional Indonesia melawan Fiji harus diwarnai dengan meninggal dunianya suporter Indonesia. Suporter tersebut meninggal setelah terkena petasan yang dinyalakan oleh suporter Indonesia lainnya.

Kejadian bermula pada menit akhir pertandingan. Oknum suporter yang berada di tribun selatan yang diduga pelaku menyalakan petasan yang diarahkan langsung ke tribun timur.

Petasan tersebut mengenai korban yang diketahui bernama Catur Yulianto, warga Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban hadir menyaksikan pertandingan uji coba Timnas Indonesia melawan Fiji bersama dengan keluarganya.

"Di menit akhir tadi ada insiden kembang api yang diterbangkan dari arah tribun selatan ke tribun timur. Itu sangat fatal. Kondisi korban saat ini sudah meninggal dunia," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9/2017).

Tisha menambahkan bakal bertanggung jawab atas insiden ini. Pihaknya bakal mengawal serta membiaya semua biaya korban.

"Dari kami PSSI, Panpel, kami akan menemani korban hingga ke pemakaman. Kami berbela sungkawa kepada keluarga korban. Semoga sepak bola indonesia tidak lagi seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, Security Officer pertandingan Nugroho Setiawan mengatakan pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. Nugroho menambahkan sangat menyesal dengan adanya insiden ini.

Padahal, pengamanan yang dilakukan oleh pihaknya sudah sangat maksimal. Namun, entah kenapa petasan masih bisa masuk ke dalam stadion.

"Yang diduga pelaku sudah diamankan oleh polisi, prosedur pengamanan ini sudah sangat ketat yah dari pada sebelum-sebelumnya. Ini baru sekali ini terjadi, ini sangat fatal. Lebih lanjutnya kami harus menunggu penyidakan dari polisi," ujar Nugroho.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI