Tuding Melanggar Kontrak, Barca Gugat Neymar

Reky Kalumata Suara.Com
Rabu, 23 Agustus 2017 | 07:30 WIB
Tuding Melanggar Kontrak, Barca Gugat Neymar
Bintang Paris Saint-Germain Neymar. Thomas SAMSON / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Barcelona menggugat Neymar sebesar 8,5 juta euro karena tuduhan pelanggaran kontrak. Barca juga menuntut sang pemain mengembalikan bonus loyalitas yang telah dibayarkan setelah dia memperbarui kontrak pada Oktober lalu.

Neymar telah bergabung dengan PSG kurang dari setahun setelah dia memperpanjang kontraknya di Barca. Klub Katalan itu pun menggugat Neymar karena melanggar kontrak dan meminta tambahan sepuluh persen pembayaran akibat keterlambatan dipenuhinya tuntutan mereka.

"Barcelona mengambil tindakan-tindakan ini untuk mempertahankan kepentingan-kepentingannya, setelah kontrak Neymar dibatalkan hanya beberapa bulan setelah ia menekennya sampai 2021," kata pihak klub Barca dalam pernyataannya.

PSG mendatangkan Neymar dengan memecahkan rekor transfer dunia yakni 222 juta euro pada Agustus, membayar klausa rilisnya dengan Barcelona yang tidak ingin menegosiasikan penjualan salah satu pemain terbaiknya.

Barcelona telah mengajukan keluhan kepada Federasi Sepak Bola Spanyo (RFEF) setelah mengajukan gugatan hukum pertama di pengadilan, serta meminta PSG mensubsidinya, seandainya Neymar tidak mampu memikul tanggung jawab itu.

Pada hari-hari setelah dia pindah ke klub Prancis itu, Barcelona menolak membayar cicilan yang dilaporkan sebesar 26 juta euro untuk bonus loyalitas yang semestinya ia terima musim panas ini, dengan mengatakan bahwa terjadi pelanggaran kontrak.

Sementara Neymar mengkritik direksi Barcelona setelah membantu PSG mengalahkan Toulouse Semenara di Liga Prancis. "Saya memiliki sesuatu untuk disampaikan, bahwa saya kecewa dengan mereka (direksi Barcelona)." ujarnya.   

"Saya menghabiskan empat tahun yang sangat membahagiakan di sana dan pergi dengan gembira, namun tidak dengan mereka. Bagi saya, mereka tidak semestinya punya wewenang di Barcelona. Barca layak menerima yang lebih baik dan semua orang mengetahui hal ini." (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI