Diduga Terlibat Kartel Narkoba, Aset Eks Bintang Barca Dibekukan

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 10 Agustus 2017 | 08:05 WIB
Diduga Terlibat Kartel Narkoba, Aset Eks Bintang Barca Dibekukan
Kapten timnas Meksiko, Rafael Marquez, saat memperkuat Barcelona. [AFP/Pierre-Philippe Marcou]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat membekukan aset mantan bintang Barcelona, Rafael Marquez. Hukuman ini menyusul dugaan keterlibatan Marquez dalam kartel perdagangan narkoba dan pencucian uang asal negaranya, Meksiko.

Dugaan itu disampaikan pihak Departemen Keuangan AS, Rabu (9/8/2017) waktu setempat. Dalam pernyataannya, pihak AS menyatakan, Marquez menjadi satu dari 22 orang yang terindikasi memiliki kaitan dengan kartel narkoba pimpinan Raul Flores Hernandez.

Mereka menambahkan, sebuah klub sepakbola dan kasino juga termasuk 43 entitas lain yang segera dikenakan sanksi.

Selain Marquez, Departemen Keuangan AS juga menyatakan, penyanyi Julion Alvarez juga terindikasi memiliki kaitan dengan organisasi terlarang tersebut.

Baca Juga: Sempat Didekati Persija, Eks Pemain Persib Ini Pilih Bhayangkara

"Kedua lelaki ini (Marquez dan Alvarez) memiliki hubungan jangka panjang dengan Flores Hernandez, dan telah berperan sebagai sosok penting bagi dia dan memegang aset atas nama mereka," demikian pernyataan yang disampaikan Departemen Keuangan AS, dikutip dari Soccerway, Kamis (10/8/2017).

Berdasarkan undang-undang AS yang dibacakan Rabu kemarin, aset Marquez yang berada di bawah yuridiksi pemerintah AS akan dibekukan.

Selain itu, seluruh orang AS dilarang melakukan tranksasi bisnis dengan pesepakbola berusia 38 tahun itu.

Marquez merupakan kapten terlama timnas Meksiko. Saat ini dia bermain untuk klub tanah kelahirannya, Atlas.

Baca Juga: Menangi Perburuan Reinaldo, Bos Persija Ungkap Pesaing Terberat

Pemain yang bisa bermain sebagai bek dan gelandang bertahan itu memulai karier di Eropa dengan memperkuat AS Monaco dari tahun 1999 hingga 2003.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI