Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan bakal mengundang perwakilan suporter di Indonesia serta PSSI terkait meninggalnya Ricko Andrean, Bobotoh yang dikeroyok oleh sesama Bobotoh. Pada pertemuan itu, Imam ingin mendengar keluhan dari para suporter tersebut.
Menteri asal Bangkalan, Madura, itu mengecam keras peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Dia tidak ingin kejadian tersebut kembali terulang di kemudian hari.
"Pemerintah betul-betul memberikan peringatan yang keras agar peristiwa ini tidak terulang kembali, agar persatuan dari sepak bola yang kita harapkan bisa terwujud. Ini menjadi tanggung jawab kita semua baik pemerintah, PSSI, operator, klub, orang tua, dan seluruh suporter di tanah air," kata Imam di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
"Tidak boleh lagi ada korban jiwa, kejadian itu tidak boleh menimpa kita, keluarga kita, dan teman-teman kita. Cukuplah, sahabat terbaik kita Ricko yang menjadi korban terakhir dari emosi yang meluap-luap dan dendam bertahun-tahun dari beberapa pihak suporter," tegasnya.
Dalam waktu dekat, Imam mengatakan bakal mengundang perwakilan suporter serta PSSI untuk menggelar diskusi bersama. Dalam diskusi tersebut akan dibicarakan jalan keluar bagaimana cara agar tidak adanya lagi korban jiwa.
"Dalam waktu dekat pemerintah akan mengundang pimpinan suporter, PSSI, aparat keamanan, dan pemilik klub. Kami akan berdiskusi bersama mencari jalan keluar, kami bakal namakan 'Islah Nasional Suporter Indonesia'," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Ricko meninggal dunia usai dikeroyok oknum Bobotoh yang mengira dirinya adalah seorang Jakmania, pendukung Persija Jakarta. Sempat mendapatkan perawatan beberapa hari di rumah sakit, nyawa pemuda berusia 22 tahun itu tidak tertolong.