Egy Maulana Vikri, Anak Medan Penerus Jejak Zidane

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 08 Juni 2017 | 03:14 WIB
Egy Maulana Vikri, Anak Medan Penerus Jejak Zidane
Pemain timnas U-19 Egy Maulana Vikri menerima penghargaan Jouer Revelation Trophee. Penghargaan yang pernah diterima Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo [PSSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selalu Jadi Andalan
Egy Maulana Vikri memang selalu menjadi andalan pelatih timnas U-19 Indra Sjafri di setiap laga uji coba yang dilewati termasuk di Turnamen Toulon 2017.

Pemuda bertinggi badan 163 centimeter tersebut biasa mengisi pos sayap kanan timnas, meski kaki terkuatnya adalah kaki kiri. Gaya bermainnya, bila bisa dibandingkan, agak mirip pesepak bola Belanda Arjen Robben di Bayern Muenchen.

Di klub Jerman tersebut, Robben yang kidal biasa beroperasi di sayap kanan dan bergerak memotong atau "cutting inside" ke tengah demi menemukan ruang tembak untuk kaki kirinya.

Sekilas tentang Turnamen Toulon, kompetisi ini sudah dimulai sejak tahun 1967 dan pada umumnya mempertandingkan tim nasional usia U-21 dari berbagai negara.

Keikutsertaan Indonesia pada edisi tahun 2017 merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah. Selain itu, timnas U-19 Indonesia, yang diisi para pemain dengan usia paling tua 18 tahun, bisa dikatakan salah satu tim termuda di kejuaraan tersebut.

Turnamen Toulon 2017 diikuti oleh 12 negara yang dibagi dalam tiga grup yaitu Grup A beranggotakan Angola, Kuba, Inggris dan Jepang. Kemudian di Grup B ada Bahrain, Pantai Gading, Prancis, Wales, lalu di Grup C ada Indonesia, Brazil, Republik Ceko dan Skotlandia.

Berprestasi Sejak Belia
Berprestasi sejak belia Egy, yang bangga menyebut dirinya sebagai anak Asam Kumbang, salah satu kelurahan di Medan, sudah berprestasi di dunia sepak bola sejak usia sangat muda.

Awalnya, dia mengasah kemampuannya mengolah si kulit bundar di Sekolah Sepak Bola Taman Setia Budi Indah (SSB Tasbi). Pada prosesnya, Egy pernah membawa Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Sumatera Utara menjuarai Grassroots Indonesian U-12 Tournamen 2012 di Tangerang Selatan.

Kemudian, dia menjadi salah satu bintang di Liga Kompas Gramedia U-14 dan sejak saat itu, namanya rutin mengisi satu pos di lini serang tim nasional dan bahkan pernah menjadi kapten timnas U-16.

Pada 2016, ketika Indonesia yang diwakili ASIOP Apacinti menjadi juara Piala Gothia atau Gothia Cup U-15, yang disebut-sebut sebagai piala dunia-nya kelompok umur pesepak bola muda, Egy berhasil mendapatkan gelar individual sebagai pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut dengan 28 gol.

Bersama Imam Zakiri dan Reyhan Syaviano, Egy juga merupakan salah satu pendulang gol pada final Piala Gothia 2016 di Gamla Ullevi, Swedia usai menaklukkan tim tuan rumah IF Elfsborg dengan skor 3-1.

Kemudian, pada akhir 2016, Egy yang membela klub Persab Brebes berhasil membawa timnya menjuarai Piala Soeratin. Mengulang kegemilangan di Piala Gothia, Egy kembali menyandang status pencetak gol terbanyak di Soeratin dengan 22 gol sekaligus pemain terbaik di kompetisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI