Suara.com - Pemain tim nasional U-22 Indonesia Nasir mengaku kerepotan dengan menu latihan yang diberikan oleh Pelatih Luis Milla Aspas. Sebab, latihan yang diberikan oleh pelatih asal Spanyol tersebut jauh berbeda dengan klubnya Arema FC.
"Sedikit kerepotan karena coach Luis Milla minta kami main dengan satu-dua sentuhan, sedangkan pelatih klub ingin lebih kami sering menggiring bola. Tapi, yang terpenting ilmu saya bertambah," kata Nasir di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Rabu (10/5/2017).
"Luis Milla tidak menekankan soal pola, tapi meminta kami meningkatkan pressing dan lebih maksimalkan dalam latihan. Dalam setiap latihan, kami selalu berkembang," tambahnya.
Nasir pun tidak mempersoalkan masalah persaingan yang ada di skuat Merah Putih. Yang terpenting baginya adalah berjuang semaksimal mungkin untuk mendapatkan kepercayaan dari Milla.
Baca Juga: Redam Soal Rivalitas, Mourinho Merasa Wenger Hanya Cemburu
"Soal persaingan, bagi kami yang penting adalah berlatih. Nanti, biar pelatih yang menentukan," jelasnya.
Berbeda dari Nasir, Pemain Persib Bandung Gian Zola mengaku pola latihan Milla tidak jauh berbeda dari klubnya. Djadjang Nurdjaman arsitek Maung Bandung sama-sama menginginkan para pemainnya untuk tampil disiplin.
"Baik Milla dan Djadjang sama saja. Mereka menekankan kedisplinan, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Itu kuncinya," ujar Zola.
"Karakter Milla memang sedikit lebih keras, tapi itu demi kebaikan kami para pemain," jelasnya.
Timnas U-22 dipersiapkan untuk ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia, pada Agustus mendatang. Mereka juga dipersiapkan untuk ajang Asian Games 2018 di Indonesia.
Baca Juga: Milla Belum Pilih Pemain Senior untuk Hadapi Kamboja