Hormati Legenda, Liverpool Ubah Nama Salah Satu Tribun di Anfield

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 04 Mei 2017 | 17:51 WIB
Hormati Legenda, Liverpool Ubah Nama Salah Satu Tribun di Anfield
Pemain Legenda Liverpool Kenny Dalglish (kanan) mengangkat trofi European Cup (sekarang Liga Champions) di tahun 1978 [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Liverpool Kenny Dalglish akan menjadi nama salah satu tribun di Anfield, sebagai penghormatan terhadap kontribusinya untuk klub sebagai pemain dan manajer.

Klub Liga Inggris itu mengatakan "Centenary Stand" akan dinamai ulang pada akhir tahun ini, pada tanggal yang akan ditentukan kemudian, sebagai bentuk penghormatan kepada pria Skotlandia 66 tahun itu untuk menandai ulang tahun ke-125 Liverpool.

"Ini merupakan bukti sejarah dan status Liverpool bahwa kami tidak kekurangan individu-individu yang benar-benar hebat, yang nama-namanya dapat dengan mudah menjadi berkah di Anfield," kata pemilik klub John W.Henry dalam pernyataan di situs resmi klub (www.liverpoolfc.com).


"Namun dalam Kenny Dalglish kami memiliki sosok yang membawa signifikansi sangat besar terhadap tenunan klub ini, maka ini rasanya sesuatu yang merupakan wajib bagi kami untuk mengenali sikap yang cocok dengan pria ini." Henry menambahi bahwa Dalglish, yang sekarang merupakan direktur non eksekutif, merupakan sosok unik yang mencapai "kehebatan" sebagai pemain dan menikmati kesuksesan sebagai manajer.

"Bagaimanapun, kontribusi Kenny terhadap Liverpool melampaui gol-gol yang dicetak, poin-poin yang didapat, dan gelar yang ada di lemari," kata Henry.

"Nilai-nilainya adalah nilai-nilai Liverpool. Ia mewakili apa yang terbaik mengenai klub sepak bola ini." Dalglish bergabung ke Liverpool dari Celtic pada 1977 dan melakukan 515 penampilan, mencetak 172 gol. Ia juga sempat menjadi manajer untuk dua masa kerja.

"Raja Kenny" memenangi delapan gelar liga, tiga Liga Champions, dua Piala FA, lima Piala Liga, dan satu Piala Super UEFA sepanjang kariernya di Anfield.

Ia juga memainkan peran memimpin komunitas setelah tragedi Hillsborough 1989, menghadiri pemakaman-pemakaman, dan pertemuan pihak yang berduka setelah 96 penggemar Liverpool berdesak-desakan sampai meninggal dunia di Stadion Sheffield, sebelum pertandingan semifinal Piala FA melawan Nottingham Forest.

"Kepemimpinan dan pelipur lara yang ia berikan kepada individu-invidu, klub, dan kota ketika ia datang untuk terkait trauma dan tragedi Hillsborough melampaui pencapaian olahraga," kata Henry.

"Namanya sinomin dengan klub kami, dengan kandang kami, dan kota Liverpool. Sekarang hal ini akan dapat terlihat dengan jelas." (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI